Militer AS: Hanud Rusia dan China Sulit Bisa Tembak F-35

Militer AS: Hanud Rusia dan China Sulit Bisa Tembak F-35

Militer.or.id – Militer AS: Hanud Rusia dan China Sulit Bisa Tembak F-35.

Peluncuran sistem rudal pertahanan udara S-400 Rusia © Russian MoD

Militer.or.id – Beberapa waktu yang lalu, National Interest telah menulis tentang bahaya sistem pertahanan udara (hanud) Rusia di masa depan, tetapi saat ini mereka tak berbahaya bagi F-35, seperti dilansir dari laman Bao Dat Viet.

Baik Rusia dan China telah bergerak untuk menyiapkan teknologi yang memungkinkan menembak jatuh pesawat tempur siluman F-35 dan F-22 milik Angkatan Udara AS.

Moskow serta Beijing telah berpengalaman dalam mengembangkan sistem pelacak dan pencarian inframerah, kata para penulis artikel itu. Selain itu, industri pertahanan kedua negara memiliki jaringan pertukaran data melalui udara.

“Segera setelah China dan Rusia dan dapat berkomunikasi melalui saluran data link berkecepatan tinggi dari dua atau lebih jet tempur yang dilengkapi dengan sistem pelacak dan pencari inframerah dengan gelombang jarak jauh, mereka akan memiliki sejumlah besar komponen untuk menciptakan sistem yang dapat melawan teknologi siluman”, menurut tulisan itu.

National Interest juga mencatat bahwa modernisasi teknologi tempur hanyalah masalah waktu. Dan melindungi Amerika Serikat F-35 dan F-22 dari pengembangan sistem baru sepertinya merupakan tugas yang mustahil.

Rudal anti-pesawat dari Rusia akan sangat berbahaya di masa depan, tetapi para ahli AS mengatakan bahwa saat ini berurusan dengan pesawat siluman AS seperti F-22 dan F-35 bukanlah tugas sistem pertahanan udara Rusia, termasuk S-400.

Meski begitu, media AS yang lain, Bussiness Insider telah memposting analisis Kepala Staf Angkatan Udara AS Dan Flatley, yang menunjukkan bahwa sistem pertahanan udara Rusia dapat menyebabkan F-35 mendarat.

Formasi jet tempur siluman F-35A Angkatan Udara AS. © US Air Force via Wikimedia Commons

Menurut Dan Flatley, sebagai pejuang generasi kelima tidak berarti bahwa F-35 dapat menjadi siluman sepanjang waktu. Secara khusus, jet tempur F-35 membuka rongga yang berisi senjata dibagian bawah perut untuk menyerang, struktur penyerap radar akan terbuka, ini adalah saat musuh dapat mendeteksi F-35.

Namun, segera setelah weapon bay F-35 ditutup, jubah tembus pandang dipulihkan dan F-35 hanya terlihat dalam waktu singkat dan tak cukup waktu untuk menyerang balik. Itu bukanlah hal yang mudah walau dengan sistem senjata yang paling canggih.

Sistem pertahanan udara Rusia, termasuk S-400, hampir tidak terpengaruh oleh F-35, menurut Dan Flatley, detektor radar VHF yang paling modern buatan Rusia sekarang mampu mendeteksi F- 35 tetapi tidak selalu.

Dan bahkan jika itu terjadi, tidak berarti ia bisa menembak jatuh F-35. Ahli mengatakan bahwa ini belum termasuk pertahanan aktif F-35 yang dapat dikendali manusia.

Dengan pengalaman menjadi pilot pesawat tempur, Dan Flatley mengatakan, menembak jatuh sebuah jet tempur “adalah proses yang panjang, mendeteksi jet tempur musuh di layar radar hanyalah salah satu faktor sangat kecil dan sepertinya yang paling mudah”.

Sementara untuk mengunci target, menangkap jalur terbangnya dan menembak target butuh kerja keras. Bahkan dalam kasus dimana sang pilot tidak menyebarkan rencana pertahanan aktif, kemampuan stealth yang sangat canggih dari F-35 sudah cukup untuk membuat sistem pertahanan udara Rusia tidak berguna.

administrator
Menyebarkan berita berita <a><b>Militer Indonesia</b></a> dari media media mainstream Asia dan Indonesia. Mendambakan Kekuatan Militer Indonesia menjadi salah satu yang disegani kembali di kawasan.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *