Kapal Induk Baru China Adalah “Mesin Pembunuh”

Kapal Induk Baru China Adalah “Mesin Pembunuh”

Militer.or.id – Kapal Induk Baru China Adalah “Mesin Pembunuh”.

Sebuah ilustrasi kapal induk Type 002 China menggunakan CATOBAR © Xavier V via Twitter

Militer.or.id – Pada tanggal 20 Juni, China Shipbuilding Industry Corporation (CSIC), perusahaan yang membuat kapal induk China, memposting gambar di akun media sosialnya dan menunjukkan 3 unit kapal induk. Di sebelah kanan adalah kapal induk pertama China, Liaoning, yang dibangun oleh Ukraina, disebelah kiri adalah kapal induk domestik pertama China, seperti dilansir dari laman National Interest.

Tidak seperti kedua kapal induk yang memiliki sistem peluncuran “ski-jump”, kapal induk ketiga yang misterius di bagian tengah gambar memiliki dek penerbangan datar dengan tiga perangkat yang menyerupai catapult. Ini menunjukkan bahwa kapal induk baru bergantung pada sistem peluncuran ketapel.

CSIC board room © CSIC via Twitter

Seperti yang ditulis South China Morning Post yang berbasis di Hong Kong, gambar itu tampak sebagai gambar seorang seniman dan bukan foto sebenarnya dari sebuah kapal induk terbaru. Selanjutnya, CSIC dengan cepat menghapus gambar tersebut dari akun media sosialnya.

Meski demikian, saluran media yang dikelola pemerintah China, termasuk surat kabar militer Harian Tentara Pembebasan Rakyat, melanjutkan cerita tentang foto itu. Ini menunjukkan bahwa kapal induk ketiga Beijing hampir pasti memiliki sistem peluncuran katapel.

Jika nantinya kapal induk ketiga China tersebut menggunakan sistem peluncuran ketapel alias Catapult Assisted Take-Off, Barrier Assisted Recovery (CATOBAR), maka itu akan semakin jauh meningkatkan kekuatan militer China daripada kapal-kapal yang dimiliki di Beijing saat ini. Sistem peluncuran jenis ini memungkinkan kapal induk untuk meluncurkan dan mendaratkan pesawat yang lebih besar dan jauh lebih berat, menurut Business Insider.

Selain memungkinkan untuk variasi pesawat yang lebih besar, pesawat yang beroperasi melalui kapal induk CATOBAR dapat membawa lebih banyak senjata serta bahan bakar ekstra untuk perjalanan yang lebih lama. Mereka juga dapat menggunakan pesawat peringatan dini yang jauh lebih besar untuk melindungi kapal.

Selain itu, kapal induk CATOBAR pun dapat meluncurkan pesawat dengan lebih cepat. Dengan demikian, kapal induk CATOBAR dapat memproyeksikan lebih banyak kekuatan lebih cepat dan dengan perlindungan yang lebih baik.

Sejauh ini, Beijing masih mengandalkan dua unit kapal induk Short Take-Off, Barrier Assisted Recovery (STOBAR). Sistem peluncur jenis ini membatasi berat pesawat yang bisa lepas landas dari kapal induk. Itu berarti lebih sedikit pesawat yang dapat beroperasi dari mereka dan yang melakukannya akan membawa lebih sedikit senjata dan bahan bakar.

Kapal induk ketiga China akan menampilkan sistem peluncuran katapel bukanlah kejutan besar. Seperti yang ditulis oleh South China Morning Post, “citra satelit yang telah dirilis sebelumnya menunjukkan situs di Wuhan, Shanghai dan Liaoning dimana sistem baru mungkin telah diuji”.

Ada juga laporan bahwa jet tempur berbasis kapal induk buatan China, yakni J-15 juga sedang dimodifikasi untuk menggunakan sistem katapel tersebut.

Lebih jauh lagi, pada bulan November 2017 South China Morning Post juga melaporkan, yang mengutip “sumber militer” bahwa Beijing juga telah mencapai terobosan teknologi yang akan memungkinkan kapal induk berikutnya menggunakan sistem peluncur pesawat elektromagnetik (EMALS) tanpa menggunakan tenaga nuklir.

Penggunaan EMALS tersebut, berarti akan ada peluncuran katapel. Sebagian besar kapal induk Amerika Serikat saat ini menggunakan sistem ketapel uap, “dimana ledakan uap menjadi piston yang melekat pada landing gear pesawat, memberikan tenaganya ke dek”, menurut Cable News Network.

Akan tetapi kapal induk kelas Ford yang ada saat ini sedang dibangun mempergunakan ketapel elektromagnetik untuk menyalakan peluncurannya.

Seperti dicatat CNN, “Pesawat yang diluncurkan oleh ketapel elektromagnetik ini dapat terbang lebih cepat dan dengan jumlah bahan bakar serta amunisi yang lebih besar, memberikan mereka keuntungan atas pesawat yang diluncurkan oleh ketapel uap standar”.

Seperti perbedaan antara ketapel dan juga ski-jump, katapel elektromagnetik memungkinkan pesawat yang lebih besar diluncurkan pada tingkatan yang lebih cepat dibandingkan dengan ketapel bertenaga uap. EMALS juga seharusnya membutuhkan lebih sedikit perawatan.

Masalahnya adalah bahwa ketapel elektromagnetik (EMALS) membutuhkan lebih banyak daya daripada sistem tenaga uap. Dan, ketapel uap sendiri membutuhkan begitu banyak daya, itulah sebabnya sebagian besar (tetapi tidak semua) kapal induk CATOBAR itu ditenagai oleh reaktor nuklir.

administrator
Menyebarkan berita berita <a><b>Militer Indonesia</b></a> dari media media mainstream Asia dan Indonesia. Mendambakan Kekuatan Militer Indonesia menjadi salah satu yang disegani kembali di kawasan.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *