Kapal induk yang menelan biaya $12,9 miliar (172 triliun rupiah) tersebut dikemas dengan beragam teknologi terbaru, namun sempat beberapa kali mandek. US Navy bersama dengan pihak galangan kapal dan subkontraktor kemudian bekerjasama untuk mengatasi masalah pada ketapel elektromagnetik yang dirancang untuk meluncurkan jet tempur dari geladak terbang. Selain itu, mereka juga sempat disibukkan dengan masalah pada peralatan pemikat yang memungkinkan pesawat mendarat dengan aman.
Masalah kelistrikan kerap menghampiri kapal induk kelas Ford ini. Pada bulan Juni hingga November 2016, US Navy terpaksa melakukan perbaikan dan evaluasi ulang mengenai sistem yang tidak beroperasi akibat gangguan kelistrikan. Barulah pada hari Rabu (11 Januari) kemarin, US Navy mengeluarkan pernyataan bahwa pihaknya optimis USS Gerald R. Ford akan diserahterimakan pada tahun ini.