Militer.or.id : Berita Militer Indonesia dan Dunia

Ukraina Uji Coba Rudal Anti-Kapal “Neptun”

Militer.or.id – Ukraina Uji Coba Rudal Anti-Kapal “Neptun”.

Ukraina sukses uji coba rudal jelajah anti-kapal Neptun © Kemenhan Ukraina

Militer.or.id – Perusahaan pertahanan negara Ukraina, Ukroboronprom mengumumkan uji coba rudal jelajah anti-kapal baru, yang dijuluki Neptun, pada bulan Agustus. Lembaga think tank One DC menyebut bahwa itu secara visual “mirip” dengan Kh-35 Rusia.

Neptun, rudal jelajah anti-kapal subsonik, yang dikembangkan oleh biro desain negara Ukraina, Luch di Kiev. Dilaporkan memiliki jangkauan antara 280 – 300 kilometer.

Menurut Pusat Studi Pertahanan Rudal Strategis dan Internasional, rudal tersebut dilaporkan memiliki varian darat, laut dan udara. Walau semua masih dalam pengembangan, tetapi bisa mencapai target sejauh Moskow, menurut catatan Defense News.

Dilansir dari Sputnik, mengutip pakar pertahanan Ukraina Serhiy Sguretz, mengatakan bahwa hulu ledak rudal itu berjenis “high-explosive fragmentation”. Neptun juga dilaporkan terbang dengan lintasan khas rudal jelajah, yakni antara 10 hingga 30 meter di atas permukaan.

Oleksandr Turchynov, mantan presiden Ukraina dan saat ini menjabat sebagai sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional, mengatakan setelah uji coba bahwa rudal anti-kapal dapat menghancurkan “jembatan strategis dan penyeberangan feri jika mereka digunakan pada musuh karena agresi mereka terhadap negara kita”.

“Rudal jelajah Neptun mampu memberikan pertahanan yang andal dari Laut Hitam dan Pantai Azov, yang mempengaruhi kapal musuh pada jarak hingga 300 kilometer, jika perlu, bahkan di pelabuhan mereka ditambatkan”, tambahnya.

Departemen Luar Negeri AS mencela dugaan “pelecehan pelayaran internasional” Rusia di Laut Azov dan Selat Kerch, pada hari Kamis. Juru bicara Heather Nauert menuduh Moskow mencoba membuat tidak stabil Ukraina, menambahkan bahwa 16 kapal komersial telah diblokir sebelum mencapai pelabuhan Ukraina baru-baru ini.

“Tindakan Rusia untuk menghalangi transit maritim adalah contoh lebih lanjut dari kampanye yang sedang berlangsung untuk melemahkan dan mengguncang Ukraina, serta mengabaikan norma-norma internasional”, kata Nauert dalam sebuah pernyataan.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *