Menteri Penerangan Gerilyawan Yaman Membelot ke Arab Saudi

Menteri Penerangan Gerilyawan Yaman Membelot ke Arab Saudi

doc. Air strike in Sana’a, commons wikipedia, org

Aden, Yaman, Militer.or.id   –   Menteri penerangan di pemerintah gerilyawan Yaman telah membelot ke Arab Saudi, kata seorang pejabat pemerintah pada Ahad, dirilis Antara pada Minggu 11-11-2018.

Abdul Salam Gaber telah melarikan diri dari Sana’a dan terbang ke Riyadh, kata pejabat tersebut yang tak ingin disebutkan jatidirinya sebab ia tak berwenang berbicara kepada media. Abdul Salam Gaber dijadwalkan menghadiri taklimat yang direncakan digelar di Kedutaan Besar Yaman di Riyadh pada Minggu.

Belum ada komentar dari kelompok gerilyawan Syiah Yaman, Al-Houthi, mengenai pembelotan itu, kata Kantor Berita Anadolu yang dipantau Antara pada Minggu Sore di Jakarta. Tapi stasiun televisi pro-Al-Houthi Al-Masirah mengatakan Deifullah Ash-Shami kecewa diangkat sebagai menteri penerangan di pemerintah Al-Houthi.

Abdul Salam Gaber adalah pejabat paling senior gerilyawan yang membelot sejak konflik Yaman meletus pada 2014, ketika kelompok Syiah Al-Houthi menguasai sebagian besar wilayah Yaman, termasuk Ibu Kotanya, Sana’a, Pada 2015, Arab Saudi dan sekutu Arabnya melancarkan serangan udara yang memporak-porandakan di Yaman dengan tujuan membalikkan prestasi Al-Houthi.

Pada Sabtu 10-11-2018, pasukan Pemerintah Yaman, yang didukung Arab Saudi, terus bentrok dan mendesak lebih jauh ke arah Kota Pelabuhan Laut Merah Hodeidah, yang strategis, setelah beberapa hari pertempuran sengit melawan gerilyawan Al-Houthi.

Pasukan yang setia kepada pemerintah, dengan dukungan pesawat tempur koalisi pimpinan Arab Saudi, bergerak maju di lapangan dan mulai memasuki sejumlah permukiman di Hodeidah setelah mengusir gerilyawan Syiah Al-Houthi.

Seorang perwira militer pro-pemerintah mengatakan melalui telepon kepada Xinhua bahwa pasukan pemerintah meraih kemenangan besar meskipun pertempuran sengit masih berkecamuk di jalan melawan petempur Al-Houthi di dalam Kota Hodeidah.

“Pasukan pemerintah berencana mengepung seluruh kota itu dari segala arah dalam beberapa jam ke depan dan hanya lima kilometer tersisa untuk mencapai pelabuhan di kota tersebut,” kata sumber militer itu. Ia mengatakan pasukan pemerintah merebut Rumah Sakit pada 22 Mei 2018 dan hampir mencapai permukiman kuno Hodeidah, tempat banyak petempur Al-Houthi berlindung di dalamnya.

“Gerilyawan Al-Houthi terus mundur ke dalam daerah berpenghuni dan kelihatannya pertempuran besar akan terjadi di jantung Hodeidah dalam waktu dekat,” ia menambahkan.

Kami sangat menghargai pendapat anda. Bagaimanakah pendapat anda mengenai masalah ini? Tuliskanlah komentar anda di form komentar di bagian bawah halaman ini.

administrator
Menyebarkan berita berita <a><b>Militer Indonesia</b></a> dari media media mainstream Asia dan Indonesia. Mendambakan Kekuatan Militer Indonesia menjadi salah satu yang disegani kembali di kawasan.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *