Militer.or.id : Berita Militer Indonesia dan Dunia

Sebulan Penuh, India Kuntit Kapal Selam China Yang Berkeliaran di Samudra Hindia

Kapal Selam Kelas Yuan China

Angkatan Laut India menyatakan pihaknya berhasil melacak pergerakan kapal selam China yang melakukan penjelajahan ke Samudra Hindia selama sebulan pada Oktober 2018 lalu.

Kepala Angkatan Laut India Laksamana Sunil Lanba menyebut ada sekitar enam hingga delapan kapal Angkatan Laut China di Samudera Hindia pada waktu tertentu.

“India telah melacak kapal selam konvensional China di wilayah Samudra Hindia. Dia tinggal selama satu bulan dan sekarang telah kembali, ”kata Laksamana Sunil Lanba ketika berbicara pada konferensi pers pada Senin 3 Desember 2018 di New Delhi.

Otoritas China belum menanggapi pernyataan Kepala Angkatan Laut India tersebut. Tetapi jika pernyataan ini benar, maka India telah memiliki kemampuan tinggi untuk perang anti-kapal selam yang dikenal sangat rumit tersebut.

Dipercaya bahwa China mengerahkan kapal selam Type 039A kelas Yuan di Samudra Hindia untuk pertama kalinya sejak insiden Doklam tahun lalu, ketika pasukan China dan India terlibat dalam perselisihan sengit terkait wilayah Bhutan setelah perusahaan konstruksi jalan China diduga melakukan survei terhadap daerah tersebut.

Laksamana Lanba menambahkan meskipun jumlah kapal perang China di wilayah tersebut saat ini hanya setengah dari 14 kapal yang hadir selama krisis Doklam tahun lalu, 50 kapal Angkatan Laut India tetap waspada untuk mengamankan keamanan domain maritim India. Dia menengaskan Angkatan Laut India memiliki posisi dominan di wilayah Samudera Hindia.

“Kami memiliki superioritas luar biasa atas Pakistan di laut. Dalam kasus China, keseimbangan kekuasaan di Samudera Hindia menguntungkan kita. Demikian pula, keseimbangan kekuasaan di Laut China Selatan menguntungkan China, ”Laksamana Lanba menambahkan sebagaimana dikutip Sputnik.

Sementara itu, untuk memperkuat kekuatan maritim, pemerintah India telah menyetujui pembelian sejumlah besar kapal dan jet tempur.

“Pemerintah telah menyetujui 56 kapal dan kapal selam. Beberapa di antaranya akan menggantikan armada yang ada  termasuk kapal-kapal baru seperti kapal armada, kapal selam, dan penyapu ranjau, ”kata Laksamana Lanba.

Laksamana Lanba mengatakan rencana pembangunan akan memakan waktu satu dekade. Ke-56 kapal itu akan menjadi tambahan dari 32 kapal dan kapal selam yang sedang dibangun.

Kami sangat menghargai pendapat anda. Bagaimanakah pendapat anda mengenai masalah ini? Tuliskanlah komentar anda di form komentar di bagian bawah halaman ini.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *