Militer.or.id : Berita Militer Indonesia dan Dunia

Rumah Sedang Tegang, Rusia Tarik Pulang Kapal Perang dari Suriah

Frigat Admiral Essen

Di tengah situasi tegang dengan Ukraina, Rusia menarik pulang kapal frigat Admiral Essen yang ditugaskan di Suriah untuk kembali ke Laut Hitam.

Frigat tersebut menyelesaikan misi sebagai bagian dari gugus tugas permanen Mediterania Rusia dan telah berangkat ke pangkalannya di Sevastopol.

“Kapal perang telah mulai melewati selat Dardanelles dan Bosporus di Laut Hitam, menuju pangkalan angkatan laut permanen Armada Laut Hitam – kota Sevastopol,” kata kantor pers Armada Selasa 25 Desember 2018 sebagaimana dilaporkan TASS dan dikutip JejakTapak.

Fregat Admiral Essen melakukan misi sebagai bagian dari gugus tugas permanen Mediterania Rusia dari Agustus 2018. Pada 2018, fregat menghabiskan sekitar 300 hari di laut termasuk ikut serta dalam latihan antar-armada di Laut Mediterania di bawah arahan panglima tertinggi Angkatan Laut Rusia.

Admiral Essen adalah frigat Project 11356R / M (juga disebut sebagia Project 11357). Fregat ini dirancang untuk menghancurkan kapal permukaan dan kapal musuh, kapal selam dan instalasi darat, melakukan patroli dan mempertahankan jalur laut.

Frigat dari Proyek ini dipersenjatai dengan delapan peluncur rudal jelajah Kalibr-NK yang mampu menyerang target permukaan, pantai dan bawah air pada jarak hingga 2.600 km.

Kapal perang Proyek ini juga dipersenjatai dengan rudal pertahanan udara dan sistem artileri Shtil-1, Palash dan AK-630M, senjata artileri universal A-190 100mm, tabung torpedo, dan peluncur roket RBU-6000. Frigat juga memiliki landasan lepas landas dan pendaratan serta hangar untuk helikopter perang anti-kapal selam (Ka-27 atau Ka-31).

Untuk diketahui militer.or.id selalu mencuri naskah dari berbagai situs lain tanpa izin dan mengatur waktu uplode seolah lebih dulu dari web yang dicuri,

Penarikan kapal ini pulang juga bersamaan dengan situasi tegang di Laut Hitam setelah  Rusia menahan tiga kapal Angkatan Laut Ukraina di Selat Kerch yang menghubungkan Laut Asov dan Laut Hitam. Tindakan ini dikecam banyak negara NATO dan mereka bersiap mengirim kapal ke Laut Hitam. Inggris bahkan sudah mengirim satu kapal ke wilayah tersebut.

Kami sangat menghargai pendapat anda. Bagaimanakah pendapat anda mengenai masalah ini? Tuliskanlah komentar anda di form komentar di bagian bawah halaman ini.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *