TNI AU Siap Operasikan Sembilan Pesawat untuk Tol Udara

TNI AU Siap Operasikan Sembilan Pesawat untuk Tol Udara

10 April 2017

Pemerintah akan membeli empat pesawat angkut besar untuk program jembatan udara dan akan dioperasikan oleh TNI AU (photo : Airbus)

JAKARTA, NetralNews.com – Kepala Dinas Penerangan Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara (AU), Jemi Tri Sonjaya menegaskan, pihaknya mendukung penuh niat pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Bentuk dukungan tersebut akan dilakukan TNI AU dengan membangun ‘tol udara’.

Pernyataan itu disampaikan di Landasan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Minggu (9/4/2017).

“Kebijakan pemerintah dalam membangun poros maritim dunia, tentu harus didukung TNI dan stakeholder terkait. Oleh karena itu, TNI AU akan mendukung sepenuhnya dengan menyediakan fasilitas transportasi udara. Inilah salah satu upaya TNI AU membantu pembangunan tol udara,” kata Jemi Tri Sonjaya.

Lanjut Jemi, untuk itu TNI AU membutuhkan beberapa unit pesawat dan helikopter angkut. Pengadaan alutsista tersebut sudah dicanangkan dalam rencana strategi (renstra) 2019.

“TNI AU membutuhkan pesawat-pesawat angkut untuk ini. TNI AU dalam renstra kedua 2015-2019 akan menerima pesawat-pesawat angkut berat dan heli angkut. Pesawat dan heli ini akan digunakan untuk mendukung tol udara. Ada 5 heli dan 4 pesawat angkut berat,” tegasnya.

Kata Jemi, Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Hadi Tjahjanto telah memerintahkan agar jajaran TNI AU membangun Network Centric Operation yakni alutsista yang terintegrasi di udara, laut dan darat.

Pemerintah akan membeli lima helikopter angkut besar untuk program jembatan udara dan akan dioperasikan oleh TNI AU (photo : Jeff Prananda)

“Ide strategis terintegrasi pesawat tempur itu nantinya akan ada pesawat X, kapal, alutsista angkatan darat. Sehingga informasi-informasi ini bersinergi memberikan informasi kepada jajaran yang sedang melaksanakan operasi. 

Nanti ada namanya Multi Role Transport Tanker (MRTT). Selain itu, dibutuhkan juga dalam melaksanakan operasi dengan memperpanjang jangkauan operasi untuk pesawat-pesawat bisa sampai ke daerah JTE. Inilah Angkatan Udara menjaga 100 persen wilayah Indonesia. Dua per tiga wilayah laut, satu per tiga wilayah darat Indonesia,” jelasnya.

Menurut Jemi, guna mendukung ‘tekad’ poros maritim dunia ini, TNI AU akan menambah kekuatan di Skadron 6 dan Skadron 8.

“Nanti kita kaji lagi kalau memang pesawatnya sudah ada,” paparnya. Diketahui sebelumnya, KSAU Hadi Tjahjanto mengatakan, dalam membangun kedaulatan negara perlu dukungan dari rakyat, termasuk mendukung terciptanya tol udara.

Menjaga kedaulatan negara dan kelangsungan hidup suatu bangsa perlu ikut berperan aktif dengan mendukung “tol udara” serta bersama rakyat aspek ketahanan. Membangun angkatan udara yang modern juga dibutuhkan dana besar dan butuh bantuan politik.

“Saya ingin menyampaikan rasa hormat dan bangga pada para sesepuh, senior, pelopor yang meletakkan landasan kokoh bagi TNI AU,” kata Hadi usai peringatan HUT ke-71 TNI AU di Lanud Halim Perdanakusuma, Jaktim.

Dalam peringatan Hari Ulang Tahun TNI ke-71 itu juga diramaikan dengan atraksi-atraksi pesawat tempur. Hal itu terlihat sejak Kamis-Jumat yang lalu, TNI melakukan atraksi pesawat tempur yang meramaikan langit Kota Jakarta dengan menerbangkan peasawat tempur tersebut.

(NetralNews)

administrator
Menyebarkan berita berita <a><b>Militer Indonesia</b></a> dari media media mainstream Asia dan Indonesia. Mendambakan Kekuatan Militer Indonesia menjadi salah satu yang disegani kembali di kawasan.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *