Kisah Penduduk Jepang Saat Korut Luncurkan Rudal

Kisah Penduduk Jepang Saat Korut Luncurkan Rudal

Militer.or.id – Kisah Penduduk Jepang Saat Korut Luncurkan Rudal.

Perkiraan lintasan rudal Korea Utara (CNN international).

Tokyo- Ai Onodera sedang tertidur lelap pada Selasa 29-8-2017 sewaktu alarm di telepon genggam mengejutkannya pukul 06.02: “Peluncuran Rudal, Peluncuran Rudal, Korea Utara menembakkan Rudal, berlindung di gedung kokoh atau di bawah tanah.” 4 menit sebelumnya, pukul 05.58 waktu setempat, Korut meluncurkan peluru kendali balistik pertamanya untuk terbang di atas Jepang menuju ke pulau utama di wilayah Utara Jepang. Peluncuran ini serupa terakhir kali terjadi pada tahun 2009.

Dalam waktu 3 menit peluncurannya, Perdana Menteri Shinzo Abe memerintahkan pejabat untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi yang masuk. Semenit kemudian, pemerintah mengirim “J-alert” pada sistem peringatan nasionalnya, dan mengatakan kepada penduduk wilayah Utara, termasuk Onodera tentang ancaman Rudal Korea Utara.

Dengan panik, Onodera menyalakan televisi. Semua saluran menyoroti siaran resmi dengan peringatan yang sama. Onodera cepat-cepat mengontek suaminya, yang sedang dalam perjalanan bisnis. “Saya takut tidak dapat bertemu lagi dengannya,” ujar wanita berusia 33 tahun itu yang tinggal di Sapporo, ibu kota Hokkaido.

Beberapa menit sesudah peringatan publik pertama, pukul 06:06, Rudal memasuki ruang udara di atas Hokkaido, menurut siaran resmi pemerintah yang dirilis segera setelahnya.

Pada pukul 06.07 waktu setempat, Rudal yang menempuh jarak hampir 12.000 kilometer per jam dan pada ketinggian maksimum 550 kilometer, meluncur melintasi pulau dan jatuh ke laut.

Kebingungan, Keputusasaan muncul di banyak kota di wilayah Utara. Sirene meraung-raung dan pengeras suara mendesak warga untuk mengambil tindakan pencegahan, mengakibatkan beberapa orang berebut meninggalkan rumah mereka, sementara yang lain mengaku tidak tahu apa yang harus dilakukan.

“Kami merasa putus asa mengetahui tidak ada yang bisa kami lakukan bahkan sewaktu sebuah Rudal melintasi langit Jepang,” kata Hiroaki Kumasaka, usia 38 tahun, pekerja di sebuah perusahaan penerbitan dan berada di Stasiun Tokyo untuk melaksanakan perjalanan bisnis ke wilayah Utara.

“Saya mengirim pesan kepada keluarga saya dengan mengatakan ‘Jepang tidak lagi aman,’ dan orang asing yang berdiri di sebelah saya berbagi perasaan yang sama dengan saya,” katanya. Dalam beberapa pekan terakhir, Korea Utara sudah meluncurkan serangkaian Rudal ke Jepang, tetapi sebagian besar jatuh ke Laut Jepang di sebelah Barat negara tersebut.

Ancaman yang berkembang telah mendorong beberapa kota pesisir di pulau utama Honshu di Jepang untuk mengadakan latihan Rudal. Hokkaido, pulau berpenduduk 5,5 juta yang dikenal dengan resort ski, makanan laut, Bir dan kentangnya, melakukan latihan militer pertama pada Jumat 25-8-2017.

Pukul 6.12 waktu setempat, sekitar 14 menit sesudah diluncurkan di dekat ibukota Pyongyang, Rudal terjatuh di Laut Pasifik sekitar 1.180 kilometer di sebelah Timur Tanjung Erimo di Hokkaido. Peringatan dari Badan Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana yang mengatakan Rudal sudah melintas di atas Hokkaido, dikirim 2 menit kemudian.

Andrew Kaz, seorang warga negara AS berusia 24 tahun yang bekerja sebagai Asisten Guru bahasa di kota Kushiro, Hokkaido Timur, mengatakan dirinya khawatir dengan potensi respon dari Jepang dan AS.

“Sebelumnya saya sudah mengetahui ini akan terjadi, tetapi saya merasa peluncuran Rudal ini sepele dan tanpa kendali,” ujarnya. “Segalanya tampak seperti bisnis seperti biasanya, tetapi anda dapat mengatakannya bahwa orang-orang sedang terguncang,” katanya mengomentari kejadian tersebut. Antara/Reuters, 29-8-2017.

administrator
Menyebarkan berita berita <a><b>Militer Indonesia</b></a> dari media media mainstream Asia dan Indonesia. Mendambakan Kekuatan Militer Indonesia menjadi salah satu yang disegani kembali di kawasan.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *