Militer.or.id – Militer Saudi Intersep Rudal Gerilyawan Houthi.
Pasukan tempur milisi Yaman, Al-Houthi, menyatakan telah menembakkan satu Rudal Balistik pada Sabtu 23-9-2017 ke arah pangkalan militer di satu kota perbatasan Arab Saudi.
Rudal tersebut ditujukan ke Pangkalan Udara Raja Khaled di Khamis Mushait di Provinsi Asir, bagian Barat-Daya Arab Saudi, ujar Al-Houthi di dalam satu pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita yang dikuasai milisi, Kantor Berita Saba.
Yemen’s Houthi forces fired a ballistic missile toward a military airbase in a Saudi Arabian border city https://t.co/INMeq08pTp pic.twitter.com/NRuHWLF5Wt
— China Xinhua News (@XHNews) September 24, 2017
Namun, Arab Saudi mengatakan bahwa mereka mencegat sebuah rudal balistik yang ditembakkan oleh pemberontak Houthi dan sekutu mereka di Yaman selama Hari Nasional kerajaan tersebut.
Kolonel Turki Al Malki mengatakan Saudi Royal Air Force mendeteksi peluncuran sebuah rudal balistik pada hari Sabtu dari wilayah Yaman yang ditujukan ke Arab Saudi.
Rudal tersebut menargetkan Khamis Mushait, sebuah kota di barat daya Arab Saudi yang merupakan rumah bagi salah satu basis militer terbesar Kerajaan, Pangkalan Udara Raja Khalid, ujar kantor berita Saudi Press Agency melaporkan.
Rudal tersebut menuju “kota Khamis Mushait dan dicegat dan dihancurkan tanpa korban jiwa,” kata Kolone Al malki.
Saudi Arabia intercepts Houthi-launched missile aimed at airbase
https://t.co/ael62D7QFF pic.twitter.com/0GNj2opgTK— The National (@TheNationalUAE) September 24, 2017
Gerilyawan Al-Houthi telah beberapa kali mengincar kota besar di perbatasan Arab Saudi sejak awal perang di Yaman. Arab Saudi menyatakan Kerajaan itu mencegat satu Rudal yang ditembakkan oleh milisi Al-Houthi pada 27 Juli 2017 ke arah Kota Mekah.
Pada Maret 2015, koalisi militer pimpinan Arab Saudi terlibat dalam konflik di Yaman untuk menyokong Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi, yang diakui masyarakat internasional, melawan milisi Al-Houthi, yang menyerbu Ibu Kota Yaman, Sana’a, dan merebut sebagian besar wilayah di Provinsi Yaman Utara.
Lebih dari 10.000 orang Yaman, kebanyakan warga sipil, tewas dalam perang yang juga memaksa 3 juta lebih warga Yaman meninggalkan tempat tinggal mereka, ujar lembaga PBB.
Yaman juga telah dilanda wabah kolera, yang mematikan, dan berada di ambang kelaparan parah. 24/9 (Antara/Xinhua-OANA).