Militer.or.id : Berita Militer Indonesia dan Dunia

Jenderal Rusia Tewas di Pertempuran Deir Ez Zor

Militer.or.id – Jenderal Rusia Tewas di Pertempuran Deir Ez Zor.

Letnan Jenderal Valery Asapov tewas dalam peperangan di Deir ez Zor, Suriah, 24/9/2017 (photo : astv.ru) 

Moskow – Letnan Jenderal Valery Asapov, dari angkatan bersenjata Rusia, tewas di Suriah setelah ditembaki oleh ISIS di dekat Deir ez-Zor, ujar Kementerian Pertahanan Rusia dalam pengumuman, 24/9/2017.

Dalam pernyataannya, Pertahanan Rusia mengatakan bahwa Asapov berada di sebuah pos komando yang diawaki oleh pasukan Suriah, membantu komandan dalam pembebasan kota Deir ez-Zor.

Letnan Jenderal Asapov merupakan salah satu penasihat militer senior Rusia di Suriah.

“Akibat tembakan mortir yang tiba-tiba oleh militan ISIS, Letnan Jenderal Valery Asapov terluka parah akibat ledakan,” kata Menteri Pertahanan.

Sebagai pengakuan atas jasanya, Letnan Jenderal Asapov akan dianugerahi penghargaan oleh negara.

“Kematian komandan Rusia adalah harga yang dibayar dengan darah untuk kemunafikan kebijakan Amerika di Suriah,” kata Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Ryabkov, Senin, 25/9/2017.

Moskow prihatin dengan pernyataan Washington yang mengklaim bahwa mereka tertarik untuk memerangi ISIS namun hal tersebut menunjukkan hal yang sebaliknya, ujar Wakil Menteri Pertahanan Rusia.

Wakil Menteri mengatakan Moskow menginginkan pernyataan Washington tentang memerangi terorisme agar tidak bertentangan dengan tindakannya di lapangan.

Pada hari Minggu, Kementerian Pertahanan Rusia menerbitkan gambar udara yang mereka katakan menunjukkan peralatan pasukan khusus Angkatan Darat AS yang berada di utara kota Suriah, Deir ez-Zor, di mana gerilyawan ISIS berada.

Pasukan AS tidak menghadapi “perlawanan dari militan ISIS,” dan mereka tidak melakukan patroli screening, yang dapat mengindikasikan bahwa mereka “merasa benar-benar aman” di wilayah tersebut, kata kementerian tersebut.

Namun, Komando Pusat AS telah menolak tuduhan tersebut dalam sebuah pernyataan tertulis kepada RT.com

“Tuduhan itu salah. Untuk keamanan operasional, kami tidak mengomentari operasi yang sedang berlangsung atau posisi saat ini dari personil Koalisi dan pasukan mitra kami”, ujar Juru Bicara Combined Joint Task Force-Operation Inherent Resolve, AS.

Perjalanan Karir Letnan Jenderal Valery Asapov

Sebelumnya pada bulan September, angkatan bersenjata Suriah, yang bekerja sama dengan Angkatan Udara Rusia, berhasil menghancurkan pengepungan Deir ez-Zor oleh ISIS, dan kehidupan penduduk mulai kembali ke normalitas. Dengan jalan raya antara Deir ez-Zor dan Palmyra di bawah kendali pemerintah, bantuan kemanusiaan Rusia dan Suriah akhirnya dapat mengalir ke penduduk yang sebelumnya terkepung.

Tokoh resmi dari Kementerian Pertahanan menyatakan pada bulan Agustus bahwa 34 tentara Rusia telah terbunuh di Suriah sejak dimulainya kampanye militer Rusia di sana pada tahun 2015.

Pada awal September, Kementerian Pertahanan mengumumkan kematian dua tentara Rusia yang ditembaki ISIS di Suriah. Bersama Letnan Jenderal Asapov, korban tewas keseluruhan prajurit Rusia di Suriah menjadi 37 orang.

Letnan Jenderal Valery Asapov adalah perwira tinggi Rusia, komandan Angkatan Darat ke-5 di Distrik Militer Timur Rusia, satu dari empat komando strategis di Angkatan Bersenjata Rusia. Pasukan ini bermarkas di Timur Jauh Rusia, di kota Ussuriysk, sekitar 98 km dari Vladivostok.

Belasungkawa telah mengalir sejak kematian Asapov akibat serangan ISIS diumumkan, dan mereka yang mengenal Jenderal Asapov secara pribadi, menggambarkannya sebagai perwira Rusia.

“Jenderal yang selalu berada di garis depan, ditunjukkan oleh teladannya sendiri, sesuatu apa yang dibutuhkan untuk menjadi komandan sejati,” ujar parlemen daerah Rusia dalam sebuah pernyataan.

Lahir pada tahun 1966, anak tertua dari tiga bersaudara, Valery Asapov yang terdaftar di Angkatan Udara Soviet dan pada tahun 1987 mencapai pangkat letnan. Dia ditugaskan ke Grozny selama kampanye Chechen I, Valery Asapov terluka di kaki dengan mengalami pincang permanen.

Pada awal tahun 2000an, dia memimpin komando resimen parasut di pasukan penjaga perdamaian Rusia di Abkhazia sebelum dikirim ke Kepulauan Kuril di Timur Jauh Rusia pada tahun 2006. Pada tahun 2013, dia mendapatkan penghargaan Order of Merit for the Fatherland oleh Presiden Vladimir Putin. (RT.com).

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *