Militer.or.id – Uji Tembak Meriam GS M109A4-BE Batalyon Armed.
Pusat Kesenjataan Artileri Medan / Pussenarmed telah memesan 18 unit meriam 155 mm GS M109A4-BE yang akan digunakan oleh Batalyon Armed 4/GS dan Batalyon Armed 7/GS sebagai pengganti Meriam GS 105 mm Howitzer.
“Meriam 155 mm GS M109A4-BE Howitzer merupakan upgrade dari meriam M109A2 buatan Amerika Serikat yang dibeli pada tahun 1984-1985. Peremajaan dilakukan oleh Belgia pada tahun 2007-2008. Secara teknis kemampuannya sudah diperbaharui dengan teknologi terbaru dan mempunyai daya tempur sangat dahsyat dan mobile yang tinggi,” ujarDanpussenarmed Brigjen TNI Dwi jati Utomo, saat berkunjung ke Pusdikif Pussenif Cipatat, Kab Bandung, Jawa Barat, dalam rangka uji fungsi Meriam 155 mm GS M109A4-BE, 23-10-2017 dilansir tniad.mil.id, 25/10/2017.
Senjata andalan Korps Baret Coklat yang terakhir ini sekarang berada di Ditpalad untuk dilakukan pemeliharaan secara efektif dan efisien, sehingga seluruh materiil peralatan tersebut selalu dalam kondisi siap pakai guna menunjang kesiapan satuan jajaran TNI Angkatan Darat dalam melaksanakan tugas pokoknya.
“Meriam jenis ini sebetulnya sudah lama dikenal dunia Alutsista. Sebab, nama M109 sudah beroperasi dan berpengalaman di sejumlah perang seperti Perang Vietnam, Perang Teluk, Perang Irak dan lain-lain,” ujar Brigjen TNI Dwi jati Utomo.
“Materi yang dilaksanakan dalam uji fungsi Meriam 155 mm GS M109A4-BE tersebut adalah Yonarmed roket melaksanakan bantuan tembakan dalam operasi serangan dan Yonarmed roket melaksanakan operasi serangan Artileri (Artileri Strike),” jelas Danpussenarmed.
Brigjen TNI Dwi jati Utomo mengungkapkan, mengingat persenjataan Armed sekarang ini semakin canggih dan modern, maka perlu diadakan revisi pembinaan fungsi Armed ke depannya.
Mode Direct Fire Howitzer M-109A6
Pada tangga 11 September 2017, tentara Angkatan Darat Amerika Serikat dari 3rd Battalion, 29th Field Artillery Regiment, 3rd Armored Brigade Combat Team, 4th Infantry Division, berhasil mengupgrade kemampuan M-109 varian A6 dengan melakukan uji coba tembakan direct fire.
Ujicoba direct hit dengan meriam M-109A6 ini dilakukan di 7th Army Training Command’s Grafenwoehr Training Area, Jerman.
Dengan demikian meriam ini bisa didisain untuk menembak musuh dari jarak jauh dengan tembakan lengkung, yang menjadi domain dari meriam 155mm ini, namun dalam situasi yang memaksa, meriam pun dapat menghancurkan sasaran dengan melakukan tembakan langsung ke obyek.
,