Militer.or.id : Berita Militer Indonesia dan Dunia

Lockheed Martin Bantah Tawarkan F-35 Custom ke India

Militer.or.id – Lockheed Martin Bantah Tawarkan F-35 Custom ke India.

Jet tempur siluman F-35 dipersenjatai. © Lockheed Martin

Militer.or.id – Raksasa kedirgantaraan AS, Lockheed Martin, telah membantah sebuah laporan yang dipublikasikan secara luas oleh media India, bahwa mereka telah menawarkan jet tempur F-35 Custom kepada India, seperti dilansir dari laman berita Business Standard.

F-35 Lightning II adalah pesawat tempur generasi kelima yang baru memasuki layanan dalam jumlah yang signifikan, dan secara teknis lebih unggul dari pesawat tempur F-16 Block 70 yang ditawarkan oleh Lockheed Martin kepada India.

Namun pada hari Senin, juru bicara Lockheed Martin, Michael Friedman, menyatakan bahwa artikel yang merujuk pada produksi massal F-35 Custom di India adalah salah dan tidak benar. Yang benar adalah mengenai produksi F-16 Blok 70.

Sementara itu majalah industri pertahanan Defense News, mengutip seorang pejabat Kementerian Pertahanan India, menyatakan bahwa tak ada rencana semacam itu dan tidak ada proposal resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah AS dan Lockheed Martin untuk memproduksi F-35 Custom di India di masa depan.

Sebelumnya dalam laporan yang berasal dari Press Trust of India (PTI) dan dibawa oleh beberapa surat kabar India, menyatakan bahwa Lockheed Martin telah mengusulkan untuk memproduksi jet tempur F-35 Custom di India, yang menurut pejabatnya akan memberi kesempatan langka bagi industri India untuk menjadi bagian dari ekosistem pesawat tempur terbesar di dunia.

Kerancuan tersebut sepertinya berasal dari usaha pemasaran yang telah berjalan lama oleh Lockheed Martin untuk menawarkan F-16 Blok 70 dengan mengandung banyak teknologi maju yang telah dikembangkan untuk dua pesawat tempur paling maju di perusahaan itu yakni F-22 Raptor dan F-35 Lightning II.

Vivek Lall dari Lockheed Martin mengatakan kepada PTI bahwa terdapat banyak sistem yang digunakan pada platform F-16 Block 70 khusus India berasal dari teknologi yang ada pada F-22 dan F-35 Lockheed Martin.

Lall, seperti halnya sejumlah pejabat Lockheed Martin yang telah berkunjung ke India, mengatakan bahwa F-16 Blok 70 India akan memiliki kemampuan jet tempur generasi kelima. Dia mengatakan sensor utama radar AESA APG-83 memiliki tingkat kesamaan yang tinggi dengan radar F-22 dan F-35.

Mereka yang menentang pembelian jet tempur F-16 Blok 70 untuk Angkatan Udara India (IAF) mengatakan bahwa itu tidak mungkin dilengkapi teknologi sekelas dengan F-22 dan F-35, dan bahwa F-16 Blok 70 tersebut bukan penawaran eksklusif ke India saja karena itu akan dibangun menurut versi yang sama untuk Bahrain.

Sementara itu, pejabat dan analis militer AS yang mendukung peningkatan hubungan AS-India menyarankan agar Washington menawarkan F-35 ke India, selain memasok ke 9 negara lainnya.

“India telah dinyatakan sebagai mitra pertahanan utama AS. Mandat QME atau qualitative military edge untuk India akan membuka pintu untuk memasok F-35″, menurut catatan kepala industri pertahanan AS yang berbasis di India.

Lini produksi F-35 Lockheed Martin telah berkomitmen untuk membangun 3.000 jet tempur siluman, termasuk 600 pesanan pelanggan luar negeri. Pabrik jet tempur F-35 di Fort Worth, Texas, saat ini memiliki kapasitas produksi 66 unit per tahun dan bakal mencapai tingkat produksi penuh menjadi 166 pesawat per tahun pada tahun 2023, pesawat ini sudah dipesan untuk produksi selama dua dekade mendatang.

Keterjangkauan F-35 sangat penting bagi India yang bersedia membayar US $115 juta untuk setiap jet tempur Rafale lengkap, termasuk suku cadang, persenjataan dan juga dukungan logistik. Sebagai perbandingannya, jet tempur F-35A versi Angkatan Udara menghabiskan biaya sekitar US $94,6 juta pada bulan Februari 2017, menurut sumber Lockheed Martin.

Ini direncanakan untuk menjadi lebih murah. Sejalan peningkatan pada kapasitas jalur produksi dan implementasi beberapa perbaikan tambahan. Tujuan Lockheed Martin adalah untuk mengurangi biaya produksi varian F-35A standar (tanpa senjata) menjadi US $80 juta pada tahun 2020. Dan sudah tentu harga tersebut adalah untuk Angkatan Udara AS, sedangkan untuk pasar luar negeri pastinya berbeda.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *