Militer.or.id : Berita Militer Indonesia dan Dunia

Seberapa Kuat Angkatan Udara India Tahun 2025?

Militer.or.id – Seberapa Kuat Angkatan Udara India Tahun 2025?.

Jet tempur multirole Su-30MKI India. © Bikash Das Wikimedia Commons

Militer.or.id – Angkatan Udara India adalah salah satu angkatan udara dengan armada pesawat terbang terbanyak di dunia. Angkatan Udara India atau IAF tumbuh dengan cepat, pertumbuhan IAF diperlukan demi keselamatan negara, seperti dilansir dari laman Defence Update.

Angkatan Udara India telah berpartisipasi dalam 3 perang dan membela kepentingan nasional bahkan mengeluarkan kartu mereka, mereka menghadapi musuh yang lebih kuat dan maju dalam sejarah namun sekarang pemandangannya pun sedikit berubah, Angkatan Udara India tidak sama seperti sebelumnya.

Angkatan Udara India adalah kekuatan pertahanan tapi ada sedikit perubahan dalam taktik, sekarang mereka percaya pada konsep menyerang adalah pertahanan terbaik karena surga berada di bawah bayangan pedang. Jadi inilah daftar senjata IAF jika terjadi perang.

Berikut adalah yang diusulkan Angkatan Udara India di tahun 2025.

Sukhoi 30MKI (240 Unit)

Tidak diragukan lagi, ini merupakan jet tempur generasi ke 4,5 yang paling mumpuni yang dimiliki IAF, termasuk dalam kategori ‘Heavy Fighter’. Berbasiskan Su-30 Rusia, namun telah disesuaikan oleh India dalam hal desainnya, termasuk sistem Avionik dan senjata India maupun Barat. Dibangun oleh HAL di India.

Su-30MKI adalah sebagai kartu As India ketika sampai kepada demonstrasi kekuatan udara, Su-30MKI adalah salah satu “flanker” tercanggih didunia, saat India membelinya tidak ada yang istimewa, namun India mengupgrade flanker tersebut dan membuatnya menjadi kelas dunia.

Su-30Mki memiliki radar PESA N011M Bars (Leopard) yang bisa mencari daerah hingga 400 Km dan memindai hingga sejauh 200 Km, flanker juga disebut Mini AEW&C karna radar yang kuat (peralihan dari teknologi PESA ke AESA). Su-30MKI memiliki jangkauan yang luar biasa hingga 3000 Km, memiliki kecepatan 2 Mach (2.120 Km/jam).

Kontra : perawatannya berat, ketersediaan rendah dan tandatangan radar tinggi.

HAL Tejas Mk1 / Mk1A (123 Unit)

Tercanggih ketiga setelah Su-30MKI dan Rafale, jet tempur generasi ke 4,5 dan masuk dalam kategori “Light Fighter”. Memiliki desain penerbangan dan kontrol penerbangan yang maju. Satu-satunya pesawat tempur IAF dengan beberapa kemampuan siluman.

Kontra : kurangnya jangkauan operasional dan daya angkut senjata yang disebabkan ukurannya yang kecil.

Dassault Rafale (36 Unit)

Dassault Rafale adalah pesawat tempur mulitrole yang dirancang dan dibangun oleh Dassault Aviation Prancis, bersayap canard delta, bernesin ganda untuk menjalankan misi jarak pendek dan jarak jauh, termasuk serangan darat ataupun laut, pengintaian, serangan dengan akurasi tinggi serta pencegah serangan nuklir.

Rafale India akan dilengkapi dengan radar PESA RBE2 yang dikembangkan oleh Thales, yang memiliki kemampuan “look-down” dan “shoot-down” dan dapat melacak hingga delapan target secara bersamaan dan memberikan identifikasi ancaman dan prioritas.

Rafale bisa membawa muatan lebih dari 9 ton pada 14 cantelan untuk versi Angkatan Udara, dan 13 cantelan untuk versi Angkatan Laut. Persenjataan yang dapat di usung meliputi: rudal udara-ke-udara Mica, Magic, Sidewinder, ASRAAM dan AMRAAM, rudal udara-ke-darat Apache, AS30L, ALARM, HARM, Maverick dan PGM100 dan rudal anti kapal Exocet / AM39, Penguin 3 dan Harpoon.

Untuk misi strategis Rafale dapat mengantarkan rudal nuklir MBDA ASMP.

Mikoyan MiG-29 (67 Unit)

Mig-29UPG saat ini merupakan salah satu jet tempur canggih di dunia dan termasuk yang terbaik diantara semua MiG-29. IAF baru saja mengupgrade MiG-29 mereka menjadi MiG-29UPG.

MiG-29UPG Angkatan Udara India sangat mirip dengan varian MiG-29SMT namun versi India lebih unik karena memiliki avionik buatan asing.

Pesawat tempur MiG-29UPG yang telah diupgrade memiliki radar AESA Zhuk-M, probe IFR untuk keunggulan dalam “dog-fight” dan dilengkapi mesin turbofan RD-33 series 3 yang telah disempurnakan.

Mikoyan MiG-29 adalah jet tempur jet bermesin ganda yang dirancang era Uni Soviet. Dikembangkan oleh Biro Desain Mikoyan sebagai pesawat tempur superioritas udara sejak tahun 1970-an.

Mikoyan MiG-29 bersama dengan Sukhoi Su-27 yang lebih besar, telah dikembangkan untuk melawan jet tempur baru AS seperti McDonnell Douglas F-15 Eagle dan General Dynamics F-16 Fighting Falcon.

Pesawat tempur ini akan melayani IAF sampai akhir tahun 2030-an atau awal 2040-an yang pada akhirnya akan digantikan oleh HAL AMCA

Dassault Mirage 2000 (49 Unit)

India membeli sebanyak 49 unit pesawat tempur Mirage, 42 unit berkursi tunggal dan 7 unit berkursi ganda pada tahun 1980-an. Mereka adalah salah satu pesawat paling canggih pada masanya dan Angkatan Udara India pada waktu itu belum pernah pakai jet tempur bersayap delta.

Ketika mulai beroperasi, Mirage mengubah perspektif Angkatan Udara India di bidang jet tempur multi peran.

Mirage 2000 sudah melayani Angkatan Udara India sejak beberapa dasawarsa, hingga sekarang mereka mendapatkan upgrade dari Mirage 2000 menjadi Mirage 2000I yang dilengkapi dengan radar Doppler RDY 2 buatan Thales, HMD, avionik dan kemampuan untuk menembakkan senjata baru termasuk rudal MICA.

Jet baru Mirage 2000I itu dirancang ulang untuk versi kursi tunggal dan Mirage 2000TI untuk versi kursi ganda.

SEPECAT Jaguar (145 Unit)

Jet untuk serang darat ini digunakan untuk “deep penetration bombing” dan “close air support”. Jaguar IAF baru di upgrade dengan konfigurasi DARIN III, yang menambah usia antara 15-20 tahun.

Jaguar akan diganti dengan versi terbaru dari FGFA HAL/Sukhoi awal 2030-an.

Mikoyan MiG-21 Bison (80 Unit)

Sementara 123 dari 200 MiG-21 Bison telah digantikan oleh HAL Tejas, 80 unit MiG-21 Bison masih akan terus beroperasi hingga digantikan sepenuhnya oleh HAL Tejas Mk2 antara tahun 2025-2030.

Oleh sebab itu, Angkatan Udara India (IAF) harus memiliki lengkap 770 jet tempur atau sekitar 39 Skuadron pada tahun 2025.

Di masa depan, IAF harus mengurangi varian jet tempurnya demi untuk meningkatkan kemampuan pemeliharaan dan menghentikan impor, dan lebih bekerja pada industri pertahanan India, jika India ingin dianggap sebagai “super-power” pada tahun 2040.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *