Militer.or.id – Boeing Ungkapkan Detail Versi Super Hornet Blok III.
Militer.or.id – Boeing sedang bekerja memperbarui pesawat tempur versi Super Hornet Blok II menjadi Blok III dan kini tengah mempersiapkan jalur produksi tahun depan, seperti dilansir dari laman USNI.
“Skuadron udara kapal induk Angkatan Laut AS tak perlu harus secanggih jet siluman F-35 untuk melaksanakan misi. Angkatan Laut membutuhkan F-18 untuk lebih lama berada di stasiunnya, dengan lebih banyak senjata dan integrasi lebih baik ke dalam sistem Naval Integrated Fire Control-Counter Air (NIFC-CA)”, kata manajer program F-18 di Boeing, Dan Gillian.
Gillian melanjutkan bahwa U.S. Navy membutuhkan Boeing untuk bisa meningkatkan penampang radar pada F/A-18E/F dan membawa sejumlah besar persenjataan jauh ke depan.
Super Hornet Blok III akan sedikit lebih “siluman” dari pesawat tempur Blok II, serta memiliki jangkauan yang lebih luas, kemampuan untuk membawa lebih banyak senjata pada badan pesawat yang kuat dan dirancang untuk bertahan hingga 9.000 jam terbang atau sekitar satu dekade lebih lama dari airframe yang ada saat ini.
Para pejuang Blok III ini juga memiliki pemrosesan data dan kemampuan komunikasi yang lebih baik daripada versi sebelumnya.
“Angkatan Laut telah meminta anggaran untuk membangun pesawat Blok III baru dimulai pada tahun fiskal 2019. Konstruksi pertama pesawat baru akan berlangsung pada awal 2021”, kata Gillian.
Boeing sedang mengerjakan solusi untuk masalah jaringan yang menjengkelkan pada Super Hornet di Blok III. Tapi Gillian tak menjelaskan lebih lanjut tentang solusinya.
Mungkin perubahan paling terlihat pada jet tempur ini adalah lokasi tangki bahan bakar di Super Hornet Blok III. Alih-alih membawa drop-tank eksternal seperti dalam versi sebelumnya, pada Super Hornet Blok III nanti akan memiliki tangki bahan bakar yang dipasang di belakang kokpit (pundak jet tempur).
Ini mampu mengirit sedikit bahan bakar, karena mereka lebih ringan dan membuat jet lebih aerodinamis, hasil akhirnya adalah peningkatan jangkauan sekitar 129 mil laut, kata Gillian menjelaskan.