AS Kembangkan Satelit Pengintai Mini Sekali Pakai

AS Kembangkan Satelit Pengintai Mini Sekali Pakai

Militer.or.id – AS Kembangkan Satelit Pengintai Mini Sekali Pakai.

Peluncuran roket Atlas V oleh United Launch Alliance © Michael Seeley via Wikimedia Commons

Militer.or.id – Departemen Pertahanan AS kini sedang mencari satelit generasi baru yang ringan, murah dan sekali pakai untuk membantu memangkas biaya serta menjaga aset ruang angkasa tetap mutakhir. Jika semuanya berjalan sesuai rencana, itu bisa memangkas biaya per satelit dari US $ 1 miliar menjadi hanya beberapa juta dolar , seperti diwartakan Space.com.

Satelit pengintai AS yang ada sekarang ini adalah benda-benda kuno yang besar, lamban, mahal. Harganya lebih dari US $1 miliar dan butuh satu dekade untuk dikembangkan dan dipastikan mereka ketinggalan zaman pada saat mereka diluncurkan.

Namun program “Blackjack” yang dipelopori oleh Pentagon lewat Departemen Riset Pertahanan Terdepan (DARPA), dapat merevolusionerkan industri dan membuat semua itu menjadi sesuatu di masa lalu, menurut laporan media tersebut.

Pada bulan Mei, DARPA mengumumkan program kontrak 3 fase senilai US $ 117,5 juta untuk mengembangkan sebuat satelit murah dan ringan berdasarkan kemajuan yang telah dibuat di lapangan oleh sektor komersial.

SpaceX telah meluncurkan satelit layanan internet pertamanya, Starlink, yang diprediksi bakal menjadi konstelasi ribuan satelit kecil di orbit rendah Bumi (Low-Earth Orbit), sekitar 620 mil di atas permukaan Bumi.

Tujuan Starlink adalah “menyediakan penduduk berpopulasi rendah hingga sedang di seluruh dunia dengan akses internet berkecepatan tinggi yang terjangkau, termasuk banyak yang belum pernah memiliki akses internet sebelumnya”, menurut Tom Praderio, insinyur firmware SpaceX, ketika satelit pertama diluncurkan pada bulan Februari.

DARPA berharap memiliki 20 purwarupa (prototipe) satelit mata-mata di LEO pada 2021, jika dapat mencapai target dalam kisaran harga US $ 6 juta per unit, kata pengembang proyek Paul Thomas. Thomas mengatakan jika semua berjalan dengan baik, AS dapat memiliki konstelasi 90 satelit yang beroperasi pada tahun 2022.

Lebih lanjut, masing-masing unit satelit akan berukuran kecil, mungkin dengan berat antara 220 – 880 pon, dibandingkan dengan satelit GPS terbaru Boeing, seri Block IIF, yang memecah skala bobot pada 3.600 poon, menurut perusahaan.

Satelit Blackjack juga akan dekat dengan Bumi, sama seperti sistem Starlink yang dibangunnya, beroperasi di LEO daripada satelit GPS lain dan satelit mata-mata yang mengorbit di jarak jauh hingga 22.000 mil.

Pada jarak hanya 620 mil, kekuatan sinyalnya adalah 1.300 kali lebih kuat daripada di pasang pada orbit geostasioner, menurut Thomas, yang berarti informasi didapat dan kembali jauh lebih cepat.

Sementara tugas sebenarnya dari satelit Blackjack belum diuraikan, Space.com mencatat bahwa jaringan satelit baru kemungkinan akan menambah kemampuan deteksi rudal AS dan sistem pertahanan serta sistem navigasi posisi global.

DARPA juga mengontrak Lockheed Martin untuk memproduksi jenis mikrosatelit lain berupa Segmented Planar Imaging Detector for Electro-Optical Reconnaissance (SPIDER), yang akan memiliki sensor kecil selebar satu inci. Lockheed membanggakan unit baru ini akan mengurangi berat dan ukuran teleskop ruang angkasa tradisional hingga 90 persen dengan mengganti cermin dan lensa besar dengan ukuran lebih kecil.

administrator
Menyebarkan berita berita <a><b>Militer Indonesia</b></a> dari media media mainstream Asia dan Indonesia. Mendambakan Kekuatan Militer Indonesia menjadi salah satu yang disegani kembali di kawasan.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *