Militer.or.id : Berita Militer Indonesia dan Dunia

Amerika Berharap Rusia Izinkan Israel Menyerang Suriah

F-16 Israel/ Times of Israel

Keberadaan sistem pertahanan udara S-300 di Suriah mau tak mau membuat Amerika dan Israel memang harus berpikir panjang untuk menyerang. Bahkan Amerika meminta agar Rusia tetap mengizinkan Israel untuk menyerang wilayah negara tersebut.

Duta Besar Amerika untuk Suriah James Jeffrey mengatakan Washington berharap Rusia akan mengizinkan pasukan Israel untuk menyerang Suriah dengan menargetkan pasukan Iran yang ada di negara tersebut.

“Rusia selama ini telah permisif, dalam konsultasi dengan Israel, tentang serangan Israel terhadap target Iran di dalam Suriah. Kami tentu berharap bahwa pendekatan permisif akan terus berlanjut,” kata Jeffrey Rabu 7 November 2018 sebagaimana dikutip Reuters.

Sebelumnya pada bulan Oktober, Rusia mengirimkan sistem pertahanan udara S-300 ke Suriah setelah insiden di mana pesawat Il-20 Rusia ditembak jatuh oleh rudal S-200 Suriah karena manuver yang dilakukan oleh jet Israel.

Keberadaan sistem pertahanan ini diyakini akan mengurangi gerak bebas Israel untuk masuk dan menyerang ke wilayah Suriah seperti yang dilakukan selama ini.

Iran adalah sekutu kunci lain dari Presiden Suriah Bashar Assad, selain Rusia. Namun, Israel menganggap Tehran sebagai musuh nomor satu dan bersumpah untuk memerangi pembangunan kekuatan militer Iran di Suriah.

“Israel memiliki kepentingan eksistensial dalam menghalangi Iran untuk menyebarkan sistem proyeksi kekuasaan jarak jauh  di dalam Suriah untuk digunakan melawan Israel. Kami memahami kepentingan eksistensial dan kami mendukung Israel,” kata Jeffrey.

Jeffrey menambahkan insiden Il-20 telah menggarisbawahi risiko terkait dengan keberadaan beberapa kekuatan militer di satu teater perang.

“Upaya kami segera adalah mencoba menenangkan situasi itu dan kemudian beralih ke solusi jangka panjang,” katanya.

Menurut Jeffrey, Amerika bertujuan untuk bergerak menuju solusi politik dari konflik dan memastikan semua militer asing mundur dari Suriah, selain Rusia.

“Orang-orang Rusia, yang pernah ada di sana sebelumnya, pada kenyataannya tidak akan mundur, tetapi Anda memiliki empat kekuatan militer luar lainnya – Israel, Turki, Iran, dan Amerika – semuanya beroperasi di dalam Suriah saat ini. Ini adalah situasi berbahaya, “Kata Jeffrey.

Sejauh ini, Teheran mengatakan akan tetap di Suriah selama Presiden Bashar al-Assad menginginkan mereka. Seperti Rusia, Iran datang karena undangan resmi Presiden Assad. Berbeda dengan pasukan Amerika dan koalisinya, yang datang tanpa pernah ada izin dari Damaskus.

Kami sangat menghargai pendapat anda. Bagaimanakah pendapat anda mengenai masalah ini? Tuliskanlah komentar anda di form komentar di bagian bawah halaman ini.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *