Militer.or.id : Berita Militer Indonesia dan Dunia

Prancis-Polandia Bantu Turki Lewati Larangan Ekspor AS

Helikopter serang T129 ATAK buatan Turki © Anna Zvereva via Wikimedia Commons

Militer.or.id – Turkish Aerospace Industries (TAI) terpaksa mencari pengganti mesin turboshaft LHTEC T8004A buatan AS dan Inggris atas pesanan pertahanan dari Pakistan setelah Pentagon menolak memberikan izin ekspor kepada perusahaan itu.

Ankara dan Islamabad telah bersepakat untuk mencari pengganti mesin buatan AS dan Inggris yang akan dipasang pada 30 helikopter serang buatan Turki, T129 ATAK sebagai bagian dari akuisisi pertahanan senilai $ 1,5 miliar dengan Pakistan, seperti dilansir dari laman Hurriyet Daily.

Kedua negara tersebut menandatangani perjanjian helikopter musim panas ini, dengan Pakistan memilih mesin yang diproduksi Honeywell dan Rolls-Royce untuk memenuhi persyaratan kinerja dalam penerbangan ketinggian tinggi dan kondisi cuaca buruk yang umum di pegunungan Pakistan.

Namun, dalam sebuah langkah yang disebut oleh para pejabat pengadaan pertahanan Turki gambarkan sebagai “murni politik”, Pentagon telah menolak untuk menyediakan Ankara dengan mesin di tengah meningkatnya ketegangan antara kedua negara dalam beberapa bulan terakhir.

Helikopter serang T-129 ATAK dilengkapi rudal anti tank jarak jauh UMTAS © Milborne One via Wikimedia Commons modified by Militer.or.id

Larangan ekspor mesin itu diyakini menjadi bagian dari hukuman Washington terhadap Ankara karena penolakannya untuk mundur dari kesepakatan sistem pertahanan udara S-400 dengan Moskow, serta ketegangan atas dukungan AS atas militan Kurdi di Suriah utara, penolakan Turki untuk mendukung Sanksi AS terhadap Iran, dan isu-isu lainnya.

Sekarang, produsen mesin asal Prancis dan Polandia masing-masing telah menyatakan minatnya untuk menggantikan mesin helikopter buatan AS dan Inggris dengan mesin buatan Prancis atau buatan Polandia, dimana para pejabat Turki pun menerima “respon positif” dari keduanya. Sebelumnya, pejabat senior pertahanan Turki mengatakan bahwa produsen mesin China juga dipertimbangkan.

Salah satu dari beberapa negara tersebut dapat memenangkan kontrak pengadaan mesin menunggu hasil pengujian. Pakistan awalnya meminta agar mesin helikopter T129 ATAK diuji di Pegunungan Himalaya dalam cuaca buruk dengan ketinggian hingga 14.000 kaki.

Jika pengujian terbukti berhasil dan kesepakatan dicapai dengan salah satu negara, TAI berharap untuk menyelesaikan pesanan pertahanan Pakistan atas 30 helikopter serang dalam lima tahun ke depan.

Kami sangat menghargai pendapat anda. Bagaimanakah pendapat anda mengenai masalah ini? Tuliskanlah komentar anda di form komentar di bagian bawah halaman ini.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *