Eropa Menolak Jadi Arena Perlombaan Nuklir Amerika-Rusia

Eropa Menolak Jadi Arena Perlombaan Nuklir Amerika-Rusia
sputnik

Sekjen NATO Jens Stoltenberg bulan lalu mengatakan bahwa aliansi itu tidak memiliki rencana untuk mengerahkan rudal nuklir baru di Eropa.  Namun, rencana penarikan Amerika dari Perjanjian Intermediate-Range Nuclear Forces (INF) dengan Rusia telah menimbulkan kekhawatiran bahwa Washington mungkin ingin membangun kekuatan nuklir di Eropa.

Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas pada Rabu 26 Desember 2018 mengatakan bahwa Berlin akan menentang penyebaran rudal jarak menengah baru di tanah Eropa jika Perjanjian INF dibatalkan.

“Eropa tidak boleh menjadi platform untuk perlombaan senjata,” kata Maas kepada kantor berita DPA seperti dilansir harian Tiroler Tageszeitung dan dikutip JejakTapak. “Penempatan rudal jarak menengah baru akan menghadapi oposisi luas di Jerman”.

Dia kemudian menyebut pembangunan nuklir sebagai “jawaban salah”, dengan mengatakan bahwa taktik era Perang Dingin tidak akan membantu menyelesaikan masalah saat ini.

Pernyataan ini dikeluarkan setelah Presiden Amerika Donald Trump pada 20 Oktober mengumumkan bahwa ia akan menarik diri dari Perjanjian INF setelah menuduh Rusia melanggar perjanjian  dengan membangun rudal terlarang. Trump mengatakan bahwa Beijing juga harus menjadi penandatangan perjanjian tersebut.

Langkahnya memicu kekhawatiran di antara para pemimpin Eropa bahwa mereka akan akan berakhir di tempat yang sulit antara Rusia dan Amerika. Presiden Prancis Emmanuel Macron dalam pembicaraan telepon dengan Trump menggarisbawahi pentingnya perjanjian itu, terutama yang berkaitan dengan keamanan Eropa.

Seorang juru bicara untuk kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Federica Mogherini, memuji perjanjian itu sebagai “pilar arsitektur keamanan Eropa”, sementara Oliver Meier dari Institut Jerman untuk Urusan Internasional dan Keamanan menyebut keputusan Trump untuk keluar dari INF akan “menempatkan Jerman dalam titik sulit “.

Menteri Luar Negeri Amerika Mike Pompeo mengirim ultimatum ke Rusia pada 4 Desember, dengan mengatakan bahwa sampai Moskow kembali sepenuhnya mematuhi Perjanjian INF, Washington akan menarik diri darinya.

Dalam beberapa tahun terakhir, Amerika dan Rusia telah berulang kali menuduh satu sama lain melanggar perjanjian. Secara khusus, Washington menuduh bahwa Moskow telah menguji coba rudal Iskander-M  baru, yang telah dibantah para pejabat Rusia.

Untuk diketahui Militer.or.id adalah blog maling yang suka mencuri tulisan dari berbagai web. Blog maling ini juga memanipulasi waktu uplode sehingga seolah mereka lebih dulu mengunggah tulisan yang mereka curi.

Moskow, pada bagiannya, menyatakan bahwa Amerika mengerahkan peluncur untuk rudal di Rumania dan Polandia, yang melanggar perjanjian.

Perjanjian INF ditandatangani pada tahun 1987 oleh pemimpin Soviet saat itu Mikhail Gorbachev dan Presiden Amerika Ronald Reagan yang  menetapkan penghapusan rudal nuklir dan konvensional berbasis darat serta peluncur mereka dengan jangkauan 500-1.000 km  dan 1.000-5.500 km.

Kami sangat menghargai pendapat anda. Bagaimanakah pendapat anda mengenai masalah ini? Tuliskanlah komentar anda di form komentar di bagian bawah halaman ini.

administrator
Menyebarkan berita berita <a><b>Militer Indonesia</b></a> dari media media mainstream Asia dan Indonesia. Mendambakan Kekuatan Militer Indonesia menjadi salah satu yang disegani kembali di kawasan.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *