Militer.or.id – Penerbang Tempur TNI AU “Jajal Kemampuan” Rafale.
Militer.or.id – Dua penerbang senior TNI AU mendapat kesempatan menjajal kemampuan jet tempur tercanggih yang miliki oleh Angkatan Udara Prancis, Dassault Rafale, pada hari Selasa. (21/8/2018)
Airmin menjelaskan bahwa kedua penerbang yang menjajal kemampuan Rafale tersebut adalah Letkol Pnb Muchtadi Anjar “Beagle” Legowo sebagai penerbang jet tempur F-16 TNI AU yang kini bertugas di Kohanudnas dan Letkol Pnb Anton “Sioux” Pallaguna sebagai penerbang Sukhoi TNI AU yang masih menjabat sebagai Komandan Skuadron Udara 11.
Dassault Rafale ini merupakan jet tempur multi peran bermesin ganda dengan bentuk sayap delta yang dilengkapi “canard” atau sayap kecil yang sangat efektif untuk dapat menghasilkan gaya angkat dan menambah kelincahan dalam bermanuver.
Penerbang Tempur TNI AU Jajal Kemampuan Pesawat Rafale. Dua penerbang senior TNI AU mendapat kesempatan menjajal kemampuan pesawat tempur paling canggih yang miliki Angkatan Udara Perancis, Dassault Rafale, Selasa (21/8/2018).???? pic.twitter.com/vAm1RnAMpf
— TNI Angkatan Udara (@_TNIAU) August 24, 2018
Pesawat tempur Rafale mampu melaksanakan air supremacy, aerial reconnaissance, interdiction, ground support, in-depth strike, anti-ship strike dan nuclear deterrence missions. Tentunya tak berlebihan bila Angkatan Udara Perancis menjadikan pesawat Rafale sebagai Omnirole fighter aircraft.
Untuk membuktikan semua kemampuan tempur tersebut, AU Perancis memberikan kesempatan kepada pilot TNI AU untuk menebangkannya. Hari Selasa siang, tanggal 21 Agustus 2018, pada pukul 14.00 waktu setempat, tepatnya di terminal Selatan Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta.
Jet tempur Rafale pertama beregistrasi 4-FO sebagai Flight Leader, diterbangkan oleh Kapten Vincent “Dingo” bersama Letkol Pnb Anton “Sioux” , sedangkan pesawat kedua sebagai wingman dengan registrasi 4-FN itu diterbangkan oleh Letnan Moko bersama Letkol Pnb Anjar “Beagle” Legowo.
Hampir selama 2 jam, kedua penerbang TNI AU tersebut diberikan kesempatan untuk menerbangkan langsung pesawat-pesawat tersebut. Berbagai misi dilaksanakan mulai demo BVR combat, Close Combat Simultaneous multiple DPI surface Attack, Tactical Contour Flying, TFR, Optronic Operation, Targeting Dynamic Target (memilih dan juga menyerang beberapa sasaran bergerak), Aerobatic, Ground Mapping menggunakan SAR Radar, Data-link ops secara terbatas, formasi jarak dekat, hingga Tactical Break-Off pada saat mendarat.
Menurut kedua penerbang tersebut, beberapa hal menarik yang dapat diambil dari hasil menjajal jet tempur Dassault Rafale adalah dari sisi peran, pesawat tempur ini mampu mengusung berbagai macam peran mulai dari reconnaisance, deliberate strike, antiship, air policing, air supremacy, deterrence dan sebagainya.
Sementara itu, dari sisi rancang bangun, pesawat dirancang dengan twin-engine, single fin, large elevons, delta wings dan close coupled canards serta memiliki load capability yang dilengkapi dengan 14 store stations, 5 heavy/wet points dan 9,5 ton external load.
Sedangkan dari sisi teknologi, pesawat Rafale memiliki berbagai sensor dan data fusion, kemampuan electronic warfare, Radar AESA, advanced MMI concept dan integrated test-ability covering all system (self-diagnosis available).
Khusus untuk imaging “Data Fusion”, seluruh data dari semua sumber antara lain AESA Radar, IR missile, EWS Spectra, Data Link, IFF, Optronics FSO+IFF, C4ISR / C2, serta data pesawat wingman tergabung dan diolah dalam sebuah inti komputer yang mampu menghasilkan “tracking system”.
Keunggulan taktis untuk misi “air to air” pada jet tempur Rafale adalah MICA RF dan MICA IR yang merupakan peluru kendali untuk pertempuran jarak dekat maupun jarak jauh. Perpaduan sistem sensor dan senjata yang dibawa menjadikan Rafale memiliki kemampuan untuk multi-target dan multi-shot serta off-boresight.
Dari sisi kemampuan untuk misi air to ground, pesawat tempur Rafale dapat melakukan serangan baik berupa “deliberate” maupun “dynamic targeting” dengan extended range, fire & forget, all weather strike, meter class precision dan menyerang 6 sasaran sekaligus dalam sekali lewat.
Kemampuan misi anti kapalnya yakni mampu untuk mendeteksi, mengidentifikasi dan menyerang sasaran untuk all weather very low level flight capability, data fusion, passive target discrimination serta integrated EW suite.
Dengan seluruh kemampuan tersebut, pesawat Dassault Rafale telah dilibatkan dalam berbagi misi operasi antara lain misi di Libya, Afganistan, Mali dan juga Suriah.