Militer.or.id – Pangkalan Udara (AFB) Tyndall yang sebagian besar dihancurkan oleh Badai Michael pada bulan Oktober, akan kembali dihuni oleh F-35 sekitar tahun 2023 di bawah rencana baru yang dilayangkan oleh Angkatan Udara AS (USAF) pada hari Jumat, seperti dilansir dari situs Angkatan Udara AS.
Layanan ingin secara permanen memindahkan operasional F-22 Tyndall ke pangkalan-pangkalan Raptor lainnya sembari menilai mana dari ketiga instalasi tersebut yang akan menyerap misi pelatihan F-22.
USAF pun merekomendasikan kepada Kongres AS untuk menggunakan dana tambahan guna membangun kembali pangkalan untuk bersiap menerima armada F-35 di Tyndall, kata layanan itu dalam rilis persnya.
Langkah tersebut sebagian didorong oleh keinginan Angkatan Udara Amerika untuk mengkonsolidasikan F-22 pada lokasi yang lebih sedikit untuk mendapatkan efisiensi dalam pemeliharaan dan kesiapan.
Kantor Akuntabilitas Pemerintah (GAO) baru-baru ini telah mengkritik layanan untuk distribusi F-22 yang tidak efisien, sementara itu Menteri Pertahanan Jim Mattis telah memerintahkan USAF untuk mendapatkan misi F-22 dengan tingkat kemampuan di atas 80 persen.
“Konsolidasi ini akan mengatasi rekomendasi utama dari GAO yang mana mengidentifikasi ukuran unit kecil sebagai salah satu tantangan terhadap kesiapan armada F-22”, kata USAF dalam rilis pers.
Angkatan Udara juga menerima banyak sorotan karena harus meninggalkan 19 unit F-22 di Tyndall ketika Badai Michael menghantam dalam Kategori 5. Pesawat itu entah bagaimana telah dikanibalisasi sebagai suku-cadang atau sedang menjalani prosedur yang sangat mengganggu lainnya dan tidak dapat dibuat layak terbang dalam waktu 40 jam waktu peringatan badai datang.
This photo shows 13 F-22 Raptors squeezed into a NASA hangar for Hurricane protection https://t.co/bitPnASWqZ pic.twitter.com/6tFgm5qsyG
— The Aviationist (@TheAviationist) September 11, 2016
Dengan asumsi dipindahnya armada F-22, Tyndall akan menjadi rumah tiga skuadron F-35 yang akan berisikan sekitar 76 pesawat.
Misi Tyndall lainnya adalah sebagai Pusat Operasi Pertama Angkatan Udara, Weapons Evaluation Group Ke-53 dan Pusat Insinyur Sipil Angkatan Udara semuanya tersisa di Tyndall. Lebih dari 2.000 personil telah kembali ke pangkalan.
“Semua masuk akal, ketika kami membangun kembali Tyndall, kami akan membangun misi di sana”, ssebut juru bicara Angkatan Udara kepada Air Force Magazine. Pengumuman pers USAF mengatakan langkah itu akan memberikan manfaat di seluruh operasi tempur generasi kelima layanan.
Menempatkan bahwa menempatkan F-35 di Tyndall setelah terjadinya kerusakan badai memungkinkan Angkatan Udara AS menggunakan dana pemulihan untuk membangun kembali pangkalan dengan cara yang disesuaikan untuk mengakomodasi kebutuhan unik F-35.
Skuadron F-35 yang baru dikirim ke Tyndall setelah jenis ini diturunkan di lokasi lain yang sudah diumumkan di Alabama, Alaska, Arizona, Florida, Texas, Utah, Vermont, dan Wisconsin. Tak satu pun dari mereka yang terpengaruhi oleh pengumuman hari Jumat, kata USAF.
Angkatan Udara sekarang akan menilai di mana menempatkan pelatihan F-22 yang terlantar akibat porak-porandanya Pangkalan Udara Tyndall. Raptor operasional dari 325th Fighter Wing dipindah ke JB Langley-Eustis. Sementara pesawat latinnya dikirim ke dekat Pangkalan Udara Eglin.
“F-22 operasional yang sebelumnya di Tyndall dapat ditampung pada pangkalan operasional lainnya, meningkatkan ukuran skuadron dari 21 hingga 24 pesawat yang ditugaskan”, catat siaran pers USAF.
Misi pelatihan akan pindah ke Langley, JB Elmendorf-Richardson, Alaska, atau JB Pearl Harbor-Hickam, Hawaii, menurut seorang pejabat Angkatan Udara. Evaluasi ke mana ia akan pergi belum dilakukan dan tak ada jadwal untuk penyelesaian penilaian yang telah ditetapkan.
So one F-22 airframe has been spotted in a roofless hangar at Tyndall. Check out the upper left portion of this photo. No idea if this is flying airframe or a ground trainer or what, but it doesn’t look good. More on Tyndall AFB’s sad state here: https://t.co/JikiO65eny pic.twitter.com/GlvQ6hnJP7
— Tyler Rogoway (@Aviation_Intel) October 12, 2018
Layanan berjanji untuk mematuhi semua proses pengaturan dan perencanaan yang diperlukan untuk membuat perubahan mendasar. Mereka biasanya membutuhkan audiensi publik dan pernyataan dampak lingkungan.
Baru-baru ini pada bulan November 2018, pejabat Angkatan Udara mengatakan F-22 kemungkinan akan tetap di Tyndall karena ketersediaan jangkauan pelatihan di Teluk Meksiko, memungkinkan banyak ruang untuk penerbangan supersonik dan kesalahan siswa sebab tidak banyak pemukiman disana.
Kami sangat menghargai pendapat anda. Bagaimanakah pendapat anda mengenai masalah ini? Tuliskanlah komentar anda di form komentar di bagian bawah halaman ini.