Seperti dilaporkan sebelumnya Angkatan Udara Amerika Serikat telah mengajukan permintaan anggaran sebesar US$ 1,2 miliar atau sekitar Rp 17 triliun yang akan digunakan untuk membeli 12 jet tempur F-15 X, sebuah varian terakhir dari jet tempur legendaris F-15 Eagle. Apa sebenarnya kehebatan dari jet tempur ini?
Boeing memang sudah lama menawarkan varian terbaru dari jet tempur kursi tunggal F-15 untuk peran perang udara ke udara. Pesawat yang disebut sebagai F-15X tersebut akan memiliki kokpit canggih dengan sejumlah senjata baru, termasuk rudal anti-kapal.
Jika Angkatan Udara memutuskan untuk mengambilnya, maka F-15X akan menjadi Eagle baru pertama Pentagon sejak pembelian tahun 2002 dari varian udara ke darat yang dikenal sebagai F-15E Strike Eagle.
Versi X sebagian besar akan menyerupai yang dipesan Qatar pada tahun 2017, yang disempurnakan dengan teknologi terbaru yang disesuaikan dengan Strategi Pertahanan Nasional Pentagon.
Defense One mengutip sumber yang mengetahui masalah ini dan dikutip dan dicuri militer.or.id mengatakan varian X akan mendapat manfaat dari upgrade yang didanai oleh sekutu yang telah membeli F-15. Arab Saudi, Qatar, Singapura dan Korea Selatan, yang secara kolektif menghabiskan sekitar US$ 5 miliar atau sekitar Rp72 triliun untuk mengembangkan teknologi baru untuk jet mereka. Dengan kata lain F-15X akan menjadi puncak dari evolusi yang selama ini dijalani Eagle.
Dibandingkan dengan F-15 Angkatan Udara Amerika yang ada, varian baru akan memiliki kontrol penerbangan, display, dan radar yang lebih baik, dengan mesin yang lebih kuat hingga memungkinkan pesawat untuk membawa muatan yang lebih besar.
Seperti jet tempur superioritas udara F-15C, F-15X baru hanya akan memiliki satu kursi. Display digital yang besar akan menggantikan sistem analog di dalam F-15 yang lebih tua. Pesawat bisa membawa semua peralatan yang ada, seperti pod penargetan yang digunakan di seluruh armada Eagle yang ada.
F-15X juga akan dapat membawa senjata anti-kapal yang telah dibayar oleh sekutu untuk diuji dan dipasang. Secara keseluruhan, pesawat bisa membawa 29.000 pon senjata.
Kisaran, kecepatan dan muatan F-15 akan lebih unggul dari jet tempur lain milik Amerika. “Tidak ada yang benar-benar seperti itu,” kata Richard Aboulafia, wakil presiden di Teal Group, sebuah perusahaan konsultan penerbangan yang berkantor di Virginia.
Senjata tambahan akan memungkinkan rencana untuk menerbangkan misi baru. Diperkirakan biaya penerbangan satu jam F-15X akan mencapai sekitar US$ 27.000 atau sekitar Rp390 juta. Lebih irit sekitar US$ 5.000 atau sekitar Rp72 juta dibandingkan F-15E.
Saat ini, F-15C digunakan oleh Air National Guard untuk melindungi benua Amerika Serikat. Skuadron C lainnya berbasis di Inggris dan Jepang. Sedangkan F-15E terutama berbasis di South Carolina, Idaho dan Inggris.
F-15X akan dipasangkan untuk melengkapi F-22 Raptors dan F-35 Joint Strike Fighters, untuk menangani berbagai misi di mana ada sedikit risiko ditembak jatuh oleh rudal permukaan ke udara.
Kongres telah mendukung program F-15. Undang-Undang Otorisasi Pertahanan Nasional 2019 yang baru saja disetujui meliputi sekitar US$ 1 miliar untuk sejumlah pembaruan F-15 yang ada, termasuk peperangan elektronik.
Orang-orang dengan pengetahuan tentang program mengatakan bahwa peralatan baru yang dibeli untuk F-15C tertua dapat diinstal pada varian X baru. Melihat ke masa depan, kata sumber, F-15X sangat ideal untuk membawa senjata hipersonik.
Kami sangat menghargai pendapat anda. Bagaimanakah pendapat anda mengenai masalah ini? Tuliskanlah komentar anda di form komentar di bagian bawah halaman ini.