PLA Akan Mendapat Antena Rudal Anti Jamming

PLA Akan Mendapat Antena Rudal Anti Jamming

Militer.or.id – PLA Akan Mendapat Antena Rudal Anti Jamming.

Rudal jelajah anti kapal YJ-12 buatan China © SCMP Pictures

Militer.or.id – Antena anti-interferensi untuk Sistem Navigasi Satelit BeiDou milik Negara China akan dikirimkan ke Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) pada tahun ini, menurut juru bicara perusahaan teknologi pertahanan itu pada hari Kamis.

Seperti dilansir dari Global Times, Jin Zhongshu, wakil manajer umum Beijing Li Gong Navigation Technology Co, menyatakan hal itu pada hari Kamis di sela-sela Pameran Navigasi Satelit China pada Konferensi Navigasi Satelit China (CSNC) 9 September yang sedang berlangsung di Harbin Provinsi Heilongjiang.

“Antena anti-interferensi yang diproduksi di dalam negeri itu dibangun berdasarkan teknologi pemrosesan sinyal array dan sangat membantu unit PLA melawan upaya jamming musuh terhadap sistem BeiDou saat perang”, kata Jin.

Namun lebih lanjut Jin menolak untuk mengungkapkan sistem rudal apa saja yang akan menggunakan antena anti-jamming mereka.

Antena anti-jamming ini akan memungkinkan unit PLA untuk secara akurat menavigasi rudal dalam radius 100 meter dari perangkat jamming musuh yang beroperasi satu watt, sedangkan tanpa antena, jangkauannya di luar 10 kilometer di sekitar sumber gangguan dapat sangat terpengaruh, jelas Jin.

Perusahaan teknologi yang berbasis di Beijing ini terutama terlibat dalam penelitian dan pengembangan produk dukungan navigasi BeiDou yang berorientasi pada pertahanan nasional dan telah menyediakan antena anti-jamming udara untuk PLA, termasuk untuk J-15 berbasis di kapal induk serta untuk pesawat Pembom H-6.

Selain dari layanan pemetaan dan survei tradisional, BeiDou telah menyediakan layanan navigasi yang tepat ke terminal mobile seperti telepon seluler, meski banyak pengguna mungkin belum menyadarinya, kata orang dalam chip komunikasi di pameran.

“Karena BeiDou B1 dan US GPS L1 bekerja pada pita frekuensi yang sama, banyak telepon sudah terintegrasi dengan chip yang mampu menerima sinyal dari keduanya”, menurut informasi Zhang Zhijian karyawan Unicore Communications.

Satu-satunya perbedaan adalah apabila ponsel memiliki chip built-in buatan AS, seperti chip Qualcomm, ponsel akan memberikan prioritas utama untuk memproses sinyal navigasi dari AS, yakni GPS, bukannya dari BeiDou, kata Zhang.

Ponsel China dengan chip yang dikembangkan oleh China akan mengutamakan BeiDou, dan perbedaan prioritas seperti itu tidak selalu berarti bahwa GPS dan Bei Anda sama-sama eksklusif, karena semakin banyak sinyal navigasi, maka layanan semakin dapat diandalkan, menurut Zhang.

administrator
Menyebarkan berita berita <a><b>Militer Indonesia</b></a> dari media media mainstream Asia dan Indonesia. Mendambakan Kekuatan Militer Indonesia menjadi salah satu yang disegani kembali di kawasan.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *