Erdogan: Turki Berharap Segera Menerima S-400

Erdogan: Turki Berharap Segera Menerima S-400

Militer.or.id – Erdogan: Turki Berharap Segera Menerima S-400.

Sistem pertahanan udara jarak jauh modern, S-400 Triumf © Kemenhan Rusia

Militer.or.id – Ankara mengharapkan untuk menerima sistem rudal pertahanan udara jarak jauh canggih, S-400 buatan Rusia sesegera mungkin, kata Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada hari Jumat.

“Turki membutuhkan sistem rudal pertahanan udara jarak jauh S-400 buatan Rusia. Kesepakatan mengenai mereka telah selesai. Kami berharap akan menerima mereka sesegera mungkin”, kata Erdogan seperti dikutip oleh kantor berita Anadolu.

Pemimpin Turki tersebut menunjukkan bahwa Ankara juga membutuhkan jet tempur generasi kelima F-35 buatan AS dan akan terus melakukan pembayaran untuk mereka. Berita tentang pembicaraan antara Rusia-Turki untuk pengiriman sistem S-400 pertama datang pada bulan November 2016.

Pada bulan September 2017, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengumumkan bahwa Turki telah menandatangani kontrak dengan Moskow untuk membeli sistem S-400 dan melakukan pembayaran uang muka.

Kepala perusahaan negara Rusia, Rostec, Sergei Chemezov mengatakan bahwa pengiriman akan dimulai pada bulan Maret 2020. Namun pada bulan Juli lalu, Menteri Luar Negeri Turki berkata bahwa pengiriman S-400 Turki mungkin dipercepat.

“Pengiriman pertama sistem S-400 Rusia ke Turki akan berlangsung sebelum akhir 2019”, kata Menteri Luar Negeri Turki. Cavusoglu menekankan bahwa pembelian S-400 dari Rusia tidak berarti bahwa Ankara berencana untuk keluar dari NATO.

Pada bulan Desember, Turki secara resmi menandatangani perjanjian senilai $ 2,5 miliar dengan Rusia untuk pembelian S-400, sistem rudal anti-pesawat jarak jauh tercanggih Rusia. Dengan langkah tersebut, Turki akan menjadi negara anggota NATO pertama yang memperoleh sistem rudal S-400 Triumf buatan Rusia.

Sebagai negara anggota NATO, keputusan Turki untuk membeli sistem rudal S-400 Rusia telah menimbulkan kekhawatiran diantara negara-negara anggota NATO lainnya. Namun, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengakhiri spekulasi dan mengatakan negara-negara anggota NATO memiliki hak kedaulatan untuk membuat keputusan mengenai pembelian militer mereka.

Sementara itu, Washington telah memperingatkan Ankara bahwa jika mereka tetap melangkah membeli sistem S-400 dari Rusia, AS mungkin menolak untuk menjual pesawat tempur F-35 ke Turki.

Sistem pertahanan rudal S-400 adalah sistem rudal anti-pesawat jarak jauh buatan Rusia yang paling canggih dan dilengkapi dengan 3 jenis rudal yang mampu untuk menghancurkan target, termasuk rudal balistik dan jelajah.

Sistem S-400  dapat melacak dan melibatkan hingga 300 target sekaligus dan memiliki layanan ketinggian 30 kilometer. Dengan pembelian S-400, Ankara bertujuan untuk membangun sistem pertahanan udara dan anti-rudal jarak jauh pertama Turki untuk melindungi negara dari berbagai ancaman di wilayah tersebut.

administrator
Menyebarkan berita berita <a><b>Militer Indonesia</b></a> dari media media mainstream Asia dan Indonesia. Mendambakan Kekuatan Militer Indonesia menjadi salah satu yang disegani kembali di kawasan.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *