Militer.or.id : Berita Militer Indonesia dan Dunia

Rudal Tua Tochka Masih Mengamuk di Mana-Mana

Misil Tochka-U / Wikipedia

Bagi pakta pertahanan atlantik utara atau NATO, rudal balistik taktis Rusia yang saat ini menjadi pusat perhatian mereka adalah Iskander. Padahal ada rudal tua era Soviet yang sangat berbahaya dan terus menebar maut di mana-mana.

Rudal tersebut adalah Tochka, yang oleh NATO disebut sebagai SS-21 Scarab. Rudal ini  telah bertanggung jawab untuk kematian ratusan orang dalam beberapa tahun terakhir. Senjata ini begitu mematikan di tangan pemberontak Yaman dan Suriah dan juga pemerintah Ukraina.

Rudal balistik taktis dibangun untuk melakukan serangan presisi tinggi pada instalasi, pusat komando, konsentrasi pasukan, depot suplai dan lapangan udara di belakang garis musuh tanpa perlu untuk mengontrol wilayah udara. Mereka juga dapat digunakan sebagai sarana untuk menyebarkan hulu ledak nuklir atau agen senjata kimia.

Sistem senjata semacam ini belum secara luas digunakan oleh Amerika Serikat atau sekutu-sekutunya karena mereka lebih  mengandalkan kekuatan udara untuk memberikan serangan tersebut.

Namun, medan perang Yaman dan Ukraina hari ini menunjukkan bahwa senjata mobile ini dapat mendatangkan malapetaka yang cukup besar.

Tochka-U

Asal usul Tochka

Tochka adalah penerus rudal 9K52 Luna-M yang di NATO dikenal sebagai FROG-7. FROG-7 adalah ikon dari Perang Dingin ketika muncul di Krisis Rudal Kuba. Tetapi rudal ini mengalami masalah sangat tidak akurat.

Circular Error Probable (CEP), yaitu, radius di mana rudal mendarat dari sasaran utama rata-rata-adalah 500 sampai 700 meter. Dengan kata lain, Anda akan beruntung untuk memukul sebuah bangunan besar dengan tepat.

Jangkauannya yang hanya 70 kilometer juga berarti kendaraan peluncur harus cukup dekat ke garis depan untuk mencapai target jauh di belakang lawan.

Sementara rudal 9K79 Tochka lebih kecil, desain yang lebih efektif ini mulai beroperasi pada 1975. Sementara FROG-7 menembakkan roket terarah, Tochka menggunakan sistem navigasi inersia yang mengkoreksi lintasan roket berdasarkan giroskop internal dan sensor gerak.

Sebuah rudal Tochka akan mendarat dalam radius 150 meter dari target. Masih cukup luas untuk standar rudal modern, tapi masih jauh lebih efektif daripada FROG-7. Sementara dalam hal jangkauan, tetap hanya 70 kilometer.

Pada tahun 1989 Tochka-U (Scarab-B) memasuki layanan. Menggunakan propelan yang ditingkatkan yang menjadikan jangkauan meningkat sampai 120 kilometer dan mengurangi radius CEP menjadi hanya 90 meter dari target karena menggunakan kombinasi bimbingan sistem GPS dan radar.

Tochkas juga bisa memecat dalam mode “rudal jelajah” yang stealthier ketinggian rendah dan lebih akurat tetapi dengan mengorbankan jangkauan dan kecepatan.

Scarab-C yang lebih efektif dengan 170 kisaran kilometer dan CEP 70 meter juga sempat dikembangkan dan diuji, tetapi  kemudian kalah dengan sistem Iskander yang lebih kuat.

Tochka diangkut oleh unit kendaraan peluncuran 9P129 TEL. Sistem secara keseluruhan adalah sangat mobile.

Kendaraan TEL dapat bergerak hingga 37 mil per jam, dapat melewati medan kasar dan amfibi. Hal ini juga dapat beroperasi di lingkungan yang terkontaminasi oleh agen nuklir, biologi dan kimia.

Mengerahkan Tochka untuk peluncuran hanya membutuhkan waktu 15 menit, sedangkan reload hingga 20. Sistem juga disertai truk rudal tambahan Zil-131 TOWS dan sistem loading rudal.

Dalam hal payload, Tochka umumnya membawa 264 pon bahan peledak tinggi atau merilis 50 submunisi cluster dengan radius mematikan 200 meter. Amunisi cluster atau tanan bahkan dapat termasuk hulu ledak anti-tank atau anti-runway. Senjata ini juga dapat membawa hulu ledak nuklir taktis AA-60 dengan kisaran 10 hingga 60 kiloton, dan juga hulu ledak kimia.

Yang lebih eksotis adalah hulu ledak EMP dirancang untuk meledak di udara untuk melumpuhkan elektronik, dan bahkan peluru kendali anti-radiasi yang memungkinkan Tochka menjadi emisi radar dari instalasi radar.

Tochkas Rusia beroperasi di brigade kendaraan peluncur 18. Setiap kendaraan ditugaskan dua atau tiga rudal untuk menembak. Militer Rusia diyakini beroperasi 200 sampai 300 unit Tochka, dan memiliki hulu ledak nuklir untuk digunakan dengan sistem ini dalam jumlah yang kira-kira sama.

Tochka ini akhirnya akan digantikan oleh sistem yang jauh lebih akurat dan lebih jauh yakni Iskander-M.

Next: Malapetaka di Timur Tengah

Kami sangat menghargai pendapat anda. Bagaimanakah pendapat anda mengenai masalah ini? Tuliskanlah komentar anda di form komentar di bagian bawah halaman ini.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *