Panglima TNI Pimpin Serah Terima Jabatan KSAD

Panglima TNI Pimpin Serah Terima Jabatan KSAD

Sertijab diawali dengan masuknya panji TNI Angkatan Darat “Kartika Eka Paksi. Seusai penyerahan panji, Mulyono dan Andika melaporkan kepada Hadi selaku inspektur upacara dan Panglima TNI bahwa serah terima jabatan telah dilakukan.

Jakarta, Militer.or.id   –    Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto memimpin serah terima jabatan (Sertijab) Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) dari Jenderal TNI Mulyono kepada Jenderal TNI Andika Perkasa, pada kamis 29-11-2018 di Markas Besar TNI AD, Jakarta Pusat. Jenderal TNI Mulyono akan memasuki masa pensiun pada Januari 2019. Dirilis Antara pada Kamis 29-11-2018.

Keduanya pun kemudian melakukan serah terima jabatan. Sertijab diawali dengan masuknya panji TNI Angkatan Darat “Kartika Eka Paksi. Seusai penyerahan panji, Mulyono dan Andika melaporkan kepada Hadi selaku inspektur upacara dan Panglima TNI bahwa serah terima jabatan telah dilakukan.

“Laporan resmi serah terima tugas, wewenang dan tanggung jawab kepala staf angkatan saya terima,” kata Panglima TNI. “Serah terima jabatan telah dilaksanakan. Laporan selesai,” kataJenderal TNI Mulyono .

Sejumlah tamu undangan turut hadir dalam upacara sertijab tersebut. Mulai dari Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Yuyu Sutisna, Kepala Staf TNI Angkatan Laut Siwi Sukma Adji, Menko Polhukam Wiranto, Menhan Ryamizard Ryacudu hingga mantan Panglima TNI Jenderal (purn) Gatot Nurmantyo. Mereka duduk di kursi VVIP.

Presiden Joko Widodo pada Kamis 22-11-2018, di Istana Negara, Jakarta, melantik mantan Panglima Kostrad (Pangkostrad) Jenderal TNI Andika Perkasa menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), menggantikan Jenderal TNI Mulyono.

Jenderal TNI Andika Perkasa yang memiliki tubuh berotot dan atletis ini dilantik berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 97/TNI/2018 tentang pemberhentian dan pengangkatan Kepala Staf Angkatan Darat yang petikannya dibacakan oleh Sesmil Marsekal Muda TNI Trisno Hendradi.

Kenaikan pangkat Andika dari Letjen menjadi Jenderal TNI, tertuang dalam Kepres Nomor 98 TNI tahun 2018 tentang Kenaikan Pangkat Dalam Golongan Perwira Tinggi TNI. Jenderal TNI Andika Perkasa yang merupakan lulusan Akmil 1987 ini mengawali karir sebagai perwira pertama infanteri Kopassus Grup 2/Para Komando dan Satuan-81/Penanggulangan Teror (Gultor) selama 12 tahun.

Karier pria kelahiran Bandung, 21 Desember 1964 itu kemudian berlanjut ke jajaran perwira menengah dengan menjadi Sespri Kepala Staf Umum (Kasum) TNI, Komandan Resimen Induk (Danrindam) Kodam Jaya/Jayakarta di Jakarta, Komandan Resor Militer (Danrem) 023/Kawal Samudera Kodam I/Bukit Barisan berkedudukan di Kota Sibolga, Provinsi Sumatera Utara.

Kemudian, Andika Perkasa mendapat kepercayaan menduduki posisi Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat pada November 2013, sebuah posisi yang diduduki perwira berpangkat Brigadir jenderal. Praktis menantu mantan Kepala BIN AM Hendropriyono ini naik menjadi perwira tinggi bintang satu.

Dua hari setelah pelantikan Joko Widodo dan Jusuf Kalla sebagai presiden dan wakil presiden pada Oktober 2014, Andika Perkasa diangkat menjadi Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) dengan pangkat mayor jenderal. Tak lama menjabat sebagai Danpaspampres, suami Diah Erwiany itu melanjutkan karier militer sebagai Panglima Kodam XII/Tanjungpura pada 30 Mei 2016, sebelum kemudian ditarik ke Jakarta memegang Komandan Kodiklat TNI-AD pada 15 Januari 2018.

Enam bulan kemudian, peruntungan Andika kembali moncer.  Andika Perkasa ditunjuk menjadi Panglima Komando Cadangan Strategis AD, sebuah posisi bergengsi di lingkungan TNI AD.

Pria yang memiliki hobby fitnes ini menggantikan Letnan Jenderal TNI Agus Kriswanto yang diangkat menjadi Perwira Tinggi (Pati) Markas Besar TNI AD. Selain memiliki karier militer yang cemerlang, Jenderal TNI Andika Perkasa dikenal cakap di bidang akademik.

Dia sempat melanjutkan studi di Harvard University untuk jenjang magister. Lulusan terbaik Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat pada 2000 ini menyabet gelar doktornya di George Washington University.  (Puspen TNI).

Kami sangat menghargai pendapat anda. Bagaimanakah pendapat anda mengenai masalah ini? Tuliskanlah komentar anda di form komentar di bagian bawah halaman ini.

author
NKRI adalah harga mati! Demikian menjadi prinsip hidup penulis lepas ini. Berminat terhadap segala macam teknologi militer sejak kelas 5 SD, ketika melihat pameran Indonesian Air Show 1996.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *