Helikopter Surion Akan Gantikan Armada Black Hawk

Helikopter Surion Akan Gantikan Armada Black Hawk

Helikopter ringan bersenjata, Surion buatan Korea Selatan © KAI

Militer.or.id – Pejabat militer Korea Selatan telah mengumumkan bahwa Surion buatan lokal baru akan digunakan sebagai helikopter resmi menteri pertahanan negara, bukan UH-60 Black Hawk yang dikembangkan oleh Sikorsky dari Amerika Serikat, seperti dilansir dari laman Korea Times.

Menurut Lee Min-hyung ini adalah bagian dari upaya kementerian untuk melokalisasi senjata dan peralatan militer. Black Hawk adalah helikopter utama untuk menentukan peringkat pejabat dan komandan militer Korea Selatan.

Angkatan Darat Korea Selatan memiliki 93 unit helikopter serang ringan Surion, yang diproduksi oleh Korea Aerospace Industries (KAI). Surion juga digunakan oleh lembaga pemadam kebakaran dan kepolisian disana.

Desain helikopter ringan bersenjata LAH berbasil Eurocopter Dauphin © KAI

“Tidak ada jadwal khusus yang ditetapkan, tetapi rencana untuk mengganti UH-60 dengan Surion adalah bagian dari upaya militer untuk meningkatkan profil global industri militer lokal”, kata pejabat itu.

Menambahkan bahwa langkah ini juga sejalan dengan tren pertahanan global dimana sebagian besar menteri pertahanan di negara lain pun menggunakan helikopter buatan dalam negeri sebagai sarana transportasi utama mereka.

Langkah ini akan memiliki efek riak dan kepala militer lainnya diharapkan mengikuti jejak Menteri Pertahanan Korea Selatan menggunakan Surion untuk transportasi. Tapi karena rencana tersebut masih dalam diskusi tingkat kerja, akan membutuhkan waktu untuk inisiatif dan direalisasikan, menurut militer.

Prototipe helikopter utilitas KUH-1 Surion © Korea Aerospace Industries via Wikimedia Commons

Surion, yang dikembangkan pada tahun 2013, adalah helikopter domestik pertama di negara itu. Tapi itu telah terlibat dalam serangkaian skandal seputar keamanannya.

Yang terbaru dalam serangkaian kontroversi terjadi pada bulan Juli ini ketika sebuah helikopter Surion yang dioperasikan oleh Korps Marinir jatuh dari ketinggian 10 meter pada uji terbang di lapangan terbang militer.

Sejak kejadian itu militer membentuk tim investigasi bersama dengan sektor publik, yang mencari penyebab kecelakaan tersebut.

Kecelakaan itu membuat penghentian pada rencana KAI untuk mengekspor helikopter ke Filipina selama berbulan-bulan. Namun perusahaan mengatakan bulan lalu bahwa mereka telah memulai diskusi dengan Filipina mengenai penjualan helikopter.

Presiden Filipina Rodrigo Duterte juga telah menyatakan minatnya dalam Surion. Juni ini, dia mengunjungi markas kementerian pertahanan Korea di Seoul dan secara visual memeriksa helikopter.

Kami sangat menghargai pendapat anda. Bagaimanakah pendapat anda mengenai masalah ini? Tuliskanlah komentar anda di form komentar di bagian bawah halaman ini.

author
NKRI adalah harga mati! Demikian menjadi prinsip hidup penulis lepas ini. Berminat terhadap segala macam teknologi militer sejak kelas 5 SD, ketika melihat pameran Indonesian Air Show 1996.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *