Militer.or.id : Berita Militer Indonesia dan Dunia

Intimidasi Proyek Filipina Di LCS, China Kirim 95 Kapal

Intimidasi Proyek Filipina Di LCS, China Kirim 95 Kapal

MILITER.OR.ID, MANILA – Intimidasi Proyek Filipina Di LCS, China Kirim 95 Kapal. Hal ini dilaporkan oleh Asia Maritime Transparency Initiative (AMTI) bahwa China telah mengerahkan hampir 100 kapal ke Pulau Thitu. Termasuk dalam salah satu pulau yang di sengketakan di Laut China Selatan 9LCS). Dalam hal ini China berupaya untuk menghentikan proyek konstruksi yang dilakukan oleh pemerintah Filipina.

Pada catatan laporan tersebut juga menyebutkan, Jauh sebelum dimulainya konstruksi di Thitu, tepatnya pada tanggal 3 Desember 2018, China mengerahkan setidaknya 24 kapal ke pulau yang disengketakan. Konstruksi sempat dihentikan karena adanya cuaca dan laut yang buruk. Sampai hari memasuki tahun 2019 (Januari), jumlah armada Tiongkok yang terdiri dari Kapal Tentara Pembebesan Rakyat, Penjaga Pantai dan kapal penangkap ikan berfluktuasi di dekat pulau yang diperebutkan saat kontruksi dimulai.

“Kapal-kapal penangkap ikan sebagian besar telah berlabuh antara 2 dan 5,5 mil laut di sebelah barat Thitu, sementara kapal-kapal angkatan laut dan penjaga pantai beroperasi sedikit lebih jauh ke selatan dan barat,” laporan tersebut menjelaskan.

“Penyebaran ini konsisten dengan contoh-contoh sebelumnya dari ‘strategi kubis China’, yang mempekerjakan lapisan penangkapan ikan, penegakan hukum dan kapal angkatan laut konsentris di sekitar wilayah yang diperebutkan,” sambung laporan itu seperti dilansir dari Sputnik, Sabtu (9/2/2019).

Manila Bulletin melaporkan, keterangan AMTI tersebut mendapat kritik dari Menteri Pertahanan Filipina, Delfin Lorenzana. Hal tersebut terkait dengan klaimnya dalam upaya pembangunan yang sedang berlangsung. Mencakup juga mengenai reklamasi tanah didalamnya.

“Sampai sekarang, hanya jalan landai yang sedang dilakukan. Berikutnya adalah beton landasan pacu. Fase ketiga adalah pemanjangan landasan pacu, yang akan memerlukan reklamasi sekitar 300 meter,” jelas Lorenzana kepada wartawan, Kamis lalu.

“Reklamasi berarti ada tanah sebelumnya, dan kamu mengambil kembali tanah itu kembali. Karena tidak ada tanah, tetapi air, kami menyebutnya mengisi ruang dengan batu, kerikil dan tanah,” imbuhnya.

Demikian Berita Militer Dunia Terbaru yang bisa militer.or.id laporkan.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *