Jalur Produksi Pesawat Tempur F-16 Pindah ke India, Jika Deal

Jalur Produksi Pesawat Tempur F-16 Pindah ke India, Jika Deal

Militer.or.id – Jalur Produksi Pesawat Tempur F-16 Pindah ke India, Jika Deal.

Pesawat F-16

Columbia – Jika Lockheed Martin memenangkan kontrak dengan India untuk membangun 100 jet tempur F-16, perusahaan tersebut akan memindahkan produksi jet dari Greenville.

“Yap, Lockheed Martin menawarkan F-16 ke India,” kata Don Erickson, Direktur Lockheed di Greenville, AS, kepada seorang penonton di Konferensi dan Ekspedisi Ruang Angkasa S.C di Columbia pada hari Rabu, 30/8/2017. “India memiliki kebutuhan untuk 100 pesawat lebih. Jika Lockheed Martin dipilih sebagai pemenang program tersebut, jalur produksi akan beralih ke India.”

Kesepakatan itu akan memberi India kemampuan untuk memproduksi, mengoperasikan dan mengekspor pesawat F-16 Block 70.

Erickson mengatakan pemindahan itu tidak akan terjadi dalam semalam. Greenville akan mempertahankan produksi hingga pertengahan 2020-an, katanya.

Perencanaan masih di tempatnya untuk produksi F-16 yang meninggalkan fasilitas Lockheed’s Fort Worth, di Texas, dan pindah ke tempat Greenville di Pusat Teknologi dan Penerbangan S.C., atau SCTAC, tahun ini.

Pabrik Fort Worth Texas akan beralih ke produksi F-35 Joint Strike Fighter.

Erickson mengatakan F-16 terakhir yang dibangun di Fort Worth Texas, akan diluncurkan pada bulan September.

Sejak mengumumkan peralihan di bulan Maret, beberapa peralatan fasilitas Texas telah dikirim ke Greenville.

Erickson mengatakan bahwa perundingan pemerintah untuk menjual 19 pesawat tempur F-16 ke Bahrain masih berlangsung antara negara tersebut dan Amerika Serikat.

Setelah selesai, Departemen Luar Negeri akan mengirimkan pemberitahuan resmi ke Kongres.

Setelah periode tinjauan selesai, “an 18-month clock starts”, Lockheed akan mengupgrade fasilitas Greenville untuk jalur produksi F-16, kata Erickson.

Lockheed berencana untuk mempekerjakan 170 pekerja pada kuartal ketiga tahun 2018 untuk jalur produksi Bahrian. Sumber pertama staf tersebut akan berasal dari angkatan kerja yang ada, dengan tambahan perekrutan dari fasilitas lain dan Greenville Technical College, kata Erickson.

Ketika dan jika produksi bergeser ke India, 170 pekerja yang dipekerjakan di Greenville kemungkinan akan dipertahankan untuk proyek produksi lainnya, Erickson mengatakan kepada The Greenville News.

Erickson mengatakan dia mengharapkan kontrak dengan Bahrain dapat terlaksana pada awal tahun depan. Greenvilleonline.com.

administrator
Menyebarkan berita berita <a><b>Militer Indonesia</b></a> dari media media mainstream Asia dan Indonesia. Mendambakan Kekuatan Militer Indonesia menjadi salah satu yang disegani kembali di kawasan.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *