Lanud Atang Senjaya Kedatangan Dua Helikopter Dari PT DI

Lanud Atang Senjaya Kedatangan Dua Helikopter Dari PT DI

Militer.or.id – Lanud Atang Senjaya Kedatangan Dua Helikopter Dari PT DI.

Lanud Atang Senjaya (ATS) Bogor menerima dua unit pesawat helikopter dari PT Dirgantara Indonesia, Selasa (19/9/2017).

Dua pesawat tersebut diantaranya adalah pesawat helikopter EC-725 AP Caracal dengan nomor registrasi HT-7205 dan HT-7206.

Penerimaan dua pesawat helikopter itu sendiri merupakan sisa dari total jumlah enam pesawat yang dipesan dari PT Dirgantara Indonesia, sebab sebelumnya telah diterima sebanyak empat pesawat.

Kehadiran kedua pesawat HT-7205 dan HT-7206 disambut dalam bentuk tradisi penerimaan pesawat yang berlaku di TNI Angkatan Udara Lanud ATS.

Asrena Kasau, Marsda TNI Fahru Zaini Isnanto mengatakan, dengan adanya tambahan dua pesawat tersebut maka kekuatan TNI Angkatan Udara secara umum dan Skadron Udara 8 Wing 4 Lanud ATS secara khusus akan bertambah.

“Pembelian pesawat helikopter EC-725 AP Caracal ini juga sekaligus melengkapi empat pesawat helikopter EC-725 AP Caracal sebelumnya,” katanya dalam siaran pers yang diterima TribunnewsBogor.com.

Dia pun berharap dengan bertambahnya kekuatan pesawat tersebut, kegiatan operasi yang dilaksanakan Lanud ATS bisa semakin ditingkatkan.

“Kemudian juga dalam pelaksanaan kegiatan operasi, saya berharap dapat berjalan dengan aman dan lancar,” terangnya.

Hal senada diungkapkan oleh Direktur Niaga PT Dirgantara Indonesia, Irzal Rinaldi Zailani yanga hadir dalam penerimaan dua pesawat itu di Lanud ATS.

“Dengan terus bertambahnya kekuatan pesawat di TNI Angkatan Udara yang semakin canggih, akan membuat Indonesia semakin disegani oleh negara-negara lain”, ucap Irzal.

Sebagai informasi, dalam kegiatan serah terima dua pesawat itu sendiri, Lanud ATS turut mengadakan kegiatan istighosah dengan menghadirkan 50 orang anak yatim dari panti asuhan Doratun Solihin Bogor untuk mendoakan agar pesawat yang baru tersebut dapat dipergunakan secara baik, aman dan lancar serta terhindar dari bencana.

Sumber : Tribunnews

author
NKRI adalah harga mati! Demikian menjadi prinsip hidup penulis lepas ini. Berminat terhadap segala macam teknologi militer sejak kelas 5 SD, ketika melihat pameran Indonesian Air Show 1996.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *