Inggris Tanggapi Secara Proporsional Ancaman Rusia

Inggris Tanggapi Secara Proporsional Ancaman Rusia

Militer.or.id – Inggris Tanggapi Secara Proporsional Ancaman Rusia.

Downing Street 10, London. (photo: Robertsharp59 via commons.wikimedia.org)

Militer.or.id – “Inggris sedang mencari “cara proporsional” untuk menanggapi ancaman yang ditimbulkan oleh Rusia”, ujar seorang juru bicara Perdana Menteri Inggris Theresa May, Selasa, 3-4-2018, setelah seorang pensiunan pejabat militer Rusia mengatakan peracunan mantan mata-mata bisa memulai perang dunia baru, dikutip dari Reuters.

Ketika ditanya apakah ada risiko nyata memicu perang, juru bicara Perdana Menteri Inggris mengatakan: “Kami sudah jelas bahwa Inggris lebih suka memiliki mitra yang konstruktif dari Rusia namun berperilaku sesuai aturan“, dikutip dari Mirror.co.uk, 3-4-2018.

Itulah hubungan yang ingin kami miliki dengan Rusia. “Tapi harus merespon secara proporsional terhadap perilaku agresif dari Rusia dan itulah yang kami lakukan.”

 

Evgeny Buzhinsky, seorang mantan letnan jenderal, dikutip di surat kabar Inggris pada hari Selasa 3 April 2018 mengatakan pertengkaran diplomatik berisiko menjadi “lebih buruk daripada Perang Dingin” dan bisa meningkat menjadi “perang terakhir dalam sejarah umat manusia”.

Menurut juru bicara PM Inggris, tantangan yang diajukan oleh Rusia ke Inggris akan berlangsung selama bertahun-tahun, meskipun ia mengakui bahwa Inggris lebih suka memiliki mitra yang konstruktif di Rusia.

Hubungan antara Rusia dan Inggris telah memburuk selama beberapa minggu terakhir, menyusul keracunan bekas mata-mata Rusia Sergei Skripal dan putrinya Yulia, dikutip dari Sputniknews.com. Skripal dan putrinya telah berada di rumah sakit sejak 4 Maret 2018 karena paparan terhadap apa yang dikatakan para ahli Inggris sebagai agen saraf A234.

Staf medis Rumah Sakit Salisbury District mengatakan bahwa Yulia telah keluar dari koma, mulai berbicara dan pulih dengan cepat, sementara ayahnya masih dalam kondisi kritis namun stabil. Setelah keracunan, Perdana Menteri Inggris Theresa May menuduh Rusia mendalangi serangan itu dan mengusir 23 diplomat Rusia.

Lebih dari 25 negara, termasuk sejumlah negara anggota UE, Amerika Serikat, Kanada, Albania, Norwegia dan Ukraina, telah mengumumkan keputusan mereka untuk secara kolektif mengusir lebih dari 150 diplomat Rusia sebagai tanda solidaritas dengan London pada kasus Skripal.

Rusia, yang secara konsisten membantah terlibat dalam insiden itu, mengatakan tuduhan itu tidak berdasar, mengusir lusinan diplomat dari Inggris serta dari negara-negara yang mendukung pengusiran diplomat Moskow dalam tanggapan balasan.

administrator
Menyebarkan berita berita <a><b>Militer Indonesia</b></a> dari media media mainstream Asia dan Indonesia. Mendambakan Kekuatan Militer Indonesia menjadi salah satu yang disegani kembali di kawasan.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *