Kerahkan Alutsista dan Pasukan, AS Minta Seoul Berbagi Biaya

Kerahkan Alutsista dan Pasukan, AS Minta Seoul Berbagi Biaya

Militer.or.id – Kerahkan Alutsista dan Pasukan, AS Minta Seoul Berbagi Biaya.

Sistem peluncur rudal THAAD Amerika Serikat. © U.S. Army via Wikimedia Commons

Militer.or.id – Pemerintah AS telah mendesak Korea Selatan agar berbagi biaya rotasional penggelaran aset strategis dan militer AS di sekitar Semenanjung Korea, kata pejabat AS kepada Kementerian Luar Negeri Korea Selatan.

Pernyataan tersebut telah memicu ketakutan lokal tentang beban keuangan yang lebih tinggi karena pemerintahan Donald Trump mendorong sekutu untuk membayar lebih banyak demi pertahanan mereka, seperti dilansir dari Korea Joongang Daily.

Pejabat itu, yang berbicara kepada wartawan tanpa menyebutkan nama, mengatakan pada hari Jumat bahwa pernyataan itu dibuat selama putaran kedua diskusi untuk pembaruan perjanjian pembagian biaya untuk mempertahankan pasukan AS di Korea Selatan. Pertemuan itu diadakan di Pulau Jeju pada hari Rabu hingga Kamis lalu.

“Pemerintah [Korea Selatan] menekankan bahwa perjanjian pembagian biaya adalah tentang mempertahankan pasukan AS di Korea Selatan”, menurut sumber itu saat ditanya bagaimana Korea Selatan menjawab permintaan Washington atas pengerahan aset strategis.

Militer AS secara rotasional menyebarkan aset strategis termasuk kapal induk dan kapal selam bertenaga nuklir ke Korea Selatan untuk menahan provokasi dari Korea Utara, dengan biaya yang ditanggung oleh Amerika Serikat.

Pejabat pemerintah Korea Selatan yang lainnya mengatakan bahwa Seoul menentang gagasan pemisahan tagihan karena pengerahan aset strategis Washington itu adalah demi melayani kepentingan Amerika untuk mendapatkan pengaruh di Asia Timur Laut dan bukan hanya melindungi sekutunya, Korea Selatan.

Kapal induk USS Ronald Reagen (CVN-76) © US Navy via Wikimedia Commons

Tidak diketahui secara pasti berapa banyak anggaran yang disediakan oleh pemerintah AS untuk penyebaran tersebut, tetapi para ahli lokal memperkirakan bahwa biayanya sekitar $ 5,6 juta untuk pesawat pembom strategis yang terbang ke Korea Selatan.

Mengenai apakah AS juga meminta Korea Selatan agar membayar lebih banyak untuk perisai rudal Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) yang ditempatkan didaerah Seongju County, Gyeongsang Utara, sumber Kementerian Luar Negeri Korea Selatan mengatakan bahwa masalah itu tidak dibahas minggu lalu.

Kedua negara telah bersepakat bahwa AS akan menanggung biaya penyebaran THAAD sementara Korea Selatan akan menyediakan lahan dan infrastrukturnya.

Namun, Menteri Pertahanan Korea Selatan Song Young-moo pada bulan Februari lalu berkata bahwa Seoul sedang “menyiapkan strategi” jika Washington mencoba untuk membalikkan keadaan dan meminta negaranya menutupi biaya penyebaran THAAD.

Special Measures Agreement (SMA), kesepakatan pembagian anggaran multi-tahun di bawah Status of Forces Agreement (SOFA), ditetapkan bahwa Seoul harus berkontribusi terhadap biaya non-personil yang terkait dengan menjaga pasukan AS di sana.

Sejak tahun 1991 silam, kedua negara telah melakukan negosiasi untuk memutuskan kontribusi Seoul. Berdasarkan perjanjian lima tahun saat ini yang akan berakhir pada 31 Desember, Seoul telah setuju untuk membayar sekitar $ 860 juta per tahun.

administrator
Menyebarkan berita berita <a><b>Militer Indonesia</b></a> dari media media mainstream Asia dan Indonesia. Mendambakan Kekuatan Militer Indonesia menjadi salah satu yang disegani kembali di kawasan.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *