Militer.or.id – Angkatan Udara Israel (IAF) pada akhirnya memutuskan memilih untuk mengakuisisi F-15IA sebagai jet tempur baru yang akan diperoleh selama dekade mendatang, menurut pengumuman resmi layanan pada hari Sabtu.
Pembelian telah disetujui oleh pemerintah, dan jet tempur F-15IA pertama diharapkan akan tiba di Israel paling cepat tahun 2023. Sementara itu, IAF menyebutkan akan terus membeli jet tempur siluman, seperti dilansir dari laman Ynet News.
Kinerja F-15IA dianggap lebih unggul daripada jet tempur F-15 yang lebih tua, yang telah digunakan oleh IAF sejak tahun 1998, sehingga itu menjadi pertimbangan bagi IAF untuk mengambil keputusan ini.
Memang, jet tempur F-15IA baru dapat terbang lebih jauh, memiliki survivabilitas yang lebih tinggi, sistem avionik yang lebih canggih serta kapasitas angkut persenjataan yang jauh lebih banyak. Jet tempur baru ini dapat membawa hingga 13 ton persenjataan, dan kemampuan tersebut tak tertandingi oleh pesawat tempur lainnya.
Untuk pertempuran udara, jet tempur F-15 IA tersebut mampu membawa 11 rudal udara-ke-udara, disamping itu dapat membawa 28 bom cerdas kelas berat untuk target darat.
Sebagai tambahan, pesawat ini memiliki kemampuan untuk membawa semua senjata di gudang IAF, termasuk rudal unik buatan Israel, sistem laser dan elektro-optik, dan masih banyak lagi.
Pesawat serupa juga sedang dibangun oleh Boeing untuk Angkatan Udara Qatar dan Arab Saudi. Pada awalnya Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF) telah menekan Israel agar tidak mengakuisisi jet tempur tersebut. Itu dilakukan karena Amerika berkepentingan untuk melanjutkan pengembangan lini F-35, yang telah diakuisisi oleh Angkatan Udara dan Angkatan Laut AS.
Pada tahun lalu, USAF telah mulai tertarik dengan pesawat baru F-15X, yang memberi Israel lampu hijau untuk memasuki negosiasi untuk pembeliannya. Tampaknya seolah-olah Amerika telah setuju untuk memasok Israel dengan pesawat itu tapi dengan syarat bahwa Israel akan terus membeli jet tempur siluman F-35.
IAF pun menekankan bahwa armada F-15IA baru tidak akan sepenuhnya menggantikan peran jet tempur siluman F-35, tetapi dimaksudkan untuk memperkuat sistem yang ada saat ini untuk meningkatkan jangkauan kemampuan ke posisi optimal.
Menurut dokumen resmi yang disajikan oleh IDF kepada Menteri Pertahanan Avigdor Lieberman baru-baru ini, IAF bermaksud untuk menyelesaikan pembelian skuadron siluman ketiga pada tingkat yang lebih rendah (3 unit per tahun).
Dokumen yang diserahkan kepada Lieberman itu adalah salah satu yang terakhir untuk disetujui oleh menteri pertahanan sebelum ia keluar. Semua pembelian IDF di AS dalam dekade mendatang, sebesar $ 38 miliar, telah diajukan untuk persetujuan pemerintah.
Kami sangat menghargai pendapat anda. Bagaimanakah pendapat anda mengenai masalah ini? Tuliskanlah komentar anda di form komentar di bagian bawah halaman ini.