Militer.or.id – Butuh Pengorbanan Besar Rusia Kembangkan Su-27.
Pilot uji coba mungkin adalah tugas paling berisiko bagi seorang pilot. Pesawat tempur prototipe yang baru keluar dari pabrik produksi masih memiliki banyak kendala teknis dan kurang sempurnanya desain awal.
Meski sudah menjalani pengujian teoritis dan tes terowongan angin belum menjamin desain yang keluar benar-benar siap untuk diterbangkan. Semua nantinya hanya bisa diketahui dari keberanian pilot uji yang berani menerjang risiko. Hanya dengan bantuan pilot uji, desain pesawat bisa disempurnakan dari berbagai kelemahan dan kecacatan desain sebelum siap di produksi massal.
Pesawat tempur Su-27 adalah pesawat tempur generasi keempat yang sangat maju dijamannya. Pernah menjadi tulang punggung kekuatan udara Rusia dan beberapa negara penggunanya, seperti Indonesia.
Namun yang sedikit diketahui adalah bahwa proses pengembangan Su-27 tidaklah mudah dan pernah mengalami beberapa kali kegagaan dan insiden mematikan.
Proyek Su-27 diluncurkan pada akhir tahun 1970an, dan dirancang untuk menjadi pesaing utama F-15 dan F-16 Amerika Serikat. Su-27 pernah menjadi puncak dari teknologi aeronautika terbaru saat itu – seperti penggunaan sayap aerodinamis baru menggantikan desain sayap delta era Uni Soviet, Su-27 juga menggunakan sistem elektronik baru, mesin dan daya angkut senjata yang besar.
Rusia saat itu sangat membutuhkan pesawat tempur berat dengan kemampuan serbaguna, di masa lalu Uni Soviet hanya diperkuat pesawat tempur ringan MiG-29 rancangan Biro Desain MiG, dan pesawat serang dan buru sergap rancangan Sukhoi yang tidak disukai pihak Soviet.
Proses pengembangan Su-27 sangat berliku-liku. Dari program awal terjadi sejumlah perubahan besar dalam periode uji terbang karena penggunaan dan penambahan sejumlah teknologi dan peralatan baru, namun pengintegrasian dengan teknologi baru juga menyebabkan masalah yang tiada henti, yang memerlukan banyak penerbangan uji coba.
Dalam proses uji terbang prototipe Su-27, ada delapan kali terjadi insiden kecelakaan yang menyebabkan enam pilot uji mengalami luka berat dan cacat seumur hidup. Namun pengorbanan para pilot uji tidaklah sia-sia karena kini Su-27 dan turunannya telah berhasil menjadi perisai udara Rusia yang sangat kuat.
Pada awal 1990an, Amerika Serikat yang mengevaluasi Su-27 mengakui sebenarnya teknologi Su-27 lebih maju 10 tahun dalam kemampuan tempur udara daripada pesawat tempur manapun, hanya sayang karena kemunduran ekonomi Rusia saat itu membuatnya tidak bisa terus memperbaharui dan meningkatkan kemampuan teknologi elektroniknya.