331 Prajurit TNI kembali ke Kesatuan

331 Prajurit TNI kembali ke Kesatuan

Militer.or.id – 331 Prajurit TNI kembali ke Kesatuan.

Pangkogasgabpad Mayjen TNI Tri Soewanono melepas kembalinya 331 prajurit TNI dari kesatuan Batalyon Infanteri Raider 700/Wyc dan Detasemen Perbekalan dan Angkutan XIV/Makassar menuju Makassar pada suatu Upacara Militer.

Palu, Militer.or.id   –  Panglima Komando Tugas Gabungan Terpadu (Pangkogasgabpad) Mayjen TNI Tri Soewanono melepas keberangkatan 331 prajurit TNI dari kesatuan Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 700/Wyc dan Detasemen Perbekalan dan Angkutan (Den Bekang) XIV/Makassar menuju Makassar pada suatu Upacara Militer, pada Sabtu 3-11-2018 bertempat di lapangan Kantor Bupati Donggala, Sulawesi Tengah.

Sejumlah 331 Prajurit TNI yang tergabung dalam Kogasgabpad penanggulangan bencana alam dipimpin langsung Komandan Yonif Raider 700/Wyc Letkol Inf Utyu SK, terdiri dari 300 personel Yonif Raider 700/Wyc dan 31 personel Denbekang XIV/Makassar yang akan pulang kembali kesatuan masing-masing di Makassar menggunakan truk-truk milik Den Bekang XIV/Makassar.

Dalam sambutannya, Pangkogasgabpad penanggulangan bencana gempa bumi, tsunami dan likuifaksi di Sulawesi Tengah Mayjen TNI Tri Soewandono mengatakan bahwa pengembalian pasukan TNI ini dari Palu dan Donggala, karena telah selesai melaksanakan tugas dalam membantu masyarakat yang terdampak bencana alam di Sulawesi Tengah.

Menurut Pangkogasgabpad pada saat terjadi bencana alam gempa bumi, tsunami dan likuifaksi semua listrik mati dan semua komunikasi tidak bisa digunakan, sehingga yang pertama kali diterjunkan adalah pasukan Dalpur dari Paskhas TNI AU dengan menggunakan heli untuk mengecek landasan di Bandara Mutiara Sis Al Jufri. “Baru kemudian pesawat Hercules pertama kali untuk mencoba landasan,” ucapnya.

Selanjutnya, Mayjen TNI Tri Soewandono menjelaskan bahwa situasi pada saat itu di Sigi, Donggala dan Kota Palu sangat kacau sehingga perlu didatangkan satuan-satuan TNI diantaranya Yonif Raider 700/Wyc yang berada di Makassar. “Dengan kecepatan yang baik dan kesiapsiagaan operasional yang kalian pelihara, bisa cepat sampai kesini untuk memberikan bantuan kemanusian,” ujarnya.

“Anda benar-benar profesionalisme, jadi bukan hanya tugas pertempuran dan tugas operasi milter saja, tetapi tugas bantuan kemanusian juga bisa dilaksanakan dengan baik,” tambah Pangkogasgabpad.

Mayjen TNI Tri Soewandono juga menyampaikan, begitu juga dengan satuan Detasemen Angkutan Kodam XIV/Hasanuddin yang tanpa henti untuk mendukung semua kegiatan untuk melaksanakan bantuan logistik ke tempat pengungsian, sehingga tugas yang dilakukan TNI adalah tugas yang mulia. “Kalau tidak ada anda tidak akan seperti ini, semua ini sudah ada tugasnya masing-masing,” tuturnya.

“Ini merupakan suatu cerita bahwa sekecil apapun peran kita itu sangat berarti bagi masyarakat Sigi, Donggala dan Palu, karena kita merupakan bagian dari penugasan yang diberikan oleh komando atas. Hal ini yang membanggakan bagi saya, sekecil apapun peran kita itu bagian dari misi kemanusiaan,” imbuh Pangkogasgabpad Mayjen TNI Tri Soewanono. (Puspen TNI).

administrator
Menyebarkan berita berita <a><b>Militer Indonesia</b></a> dari media media mainstream Asia dan Indonesia. Mendambakan Kekuatan Militer Indonesia menjadi salah satu yang disegani kembali di kawasan.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *