5 Rudal Anti-Kapal Paling Diwaspadai

5 Rudal Anti-Kapal Paling Diwaspadai

Setelah puluhan tahun inovasi yang cepat, akhir Perang Dingin dan Perang Global Teror menghentikan pengembangan rudal anti-kapal di Barat. Mereka fokus pada operasi darat di Timur Tengah dan Asia Tengah dan menjadikan angkatan laut Barat kurang relevansi dalam pertempuran.

Akibatnya, angkatan laut mengadopsi penekanan terhadap pendukung pasukan darat dan beroperasi di zona pesisir.  Perang kapal ke kapal perang dikurangi menjadi penghancur 9.000 ton menghadapi 2-ton bajak laut perahu.

Tetapi meningkatnya ketegangan dengan China dan Rusia membuat perang angkatan laut dan kapal ke kapal akan kembali menjadi potensi. Dengan demikian kebutuhan untuk menjangkau dan menenggelamkan kapal musuh menjadi penting.

Sebuah rudal anti-kapal atau anti-ship missiles (ASM) generasi baru kembali menjadi kebutuhan dan pembangunannya kembali menjadi prioritas. Siluman, supersonik dan otonom, rudal ini mahir menghindari pertahanan dan berburu kapal individu. Dan inilah lima rudal anti-kapal yang paling mematikan dalam sejarah

brahmos

Brahmos

Brahmos berasal dari singkatan Brahmaputra dan Moskow Rivers. Rudal ini memang dibangun bersama India dan Rusia. Dikembangkan mulai 1990-an dan awal 2000-an, Brahmos merupakan salah satu dari beberapa rudal anti-kapal yang dibangun selama ini dan saat ini dalam pelayanan dengan Angkatan Bersenjata India.

Brahmos adalah rudal ketinggian rendah tercepat di dunia. Rudal ini memiliki dua tahap: pertama, terdiri dari roket berbahan bakar padat yang akan mendorong Brahmos ke kecepatan supersonik. Tahap kedua, ramjet berbahan bakar cair, mempercepat hingga Mach 2,8. Rudal mampu terbang rendah 10 meter di atas permukaan, sehingga dikenal sebagai ” sea skimmer”. Rudal ini memiliki jangkauan sekitar 290 kilometer.

Rudal ini sangat serbaguna, mampu dibawa oleh kapal permukaan, baterai rudal anti-kapal darat, dan pesawat seperti Angkatan Udara India Su-30MK1. Versi-udara diluncurkan memiliki jangkauan lebih dari 500 kilometer. Sebuah versi berbasis kapal selam sedang dipertimbangkan namun belum dikembangkan karena kurangnya minat.

Brahmos memiliki kekuatan hantam cukup tinggi. Untuk yang berbasis tanah dan versi kapal dipersenjatai dengan hulu ledak 200 kilogram, sedangkan versi pesawat memiliki hulu ledak 300 kilogram. Bahkan tanpa hulu ledak, Brahmos pada Mach 2,8 akan memberi energi kinetik yang luar biasa pada target.

Brahmos menggunakan kecepatan tinggi, desain sembunyi, dan kemampuan skimming laut untuk menghindari pertahanan udara musuh. Kecepatan rudal dari Mach 2,8 diterjemahkan menjadi 952 meter per detik. Dengan asumsi radar dipasang pada ketinggian 20 meter, Brahmos akan terdeteksi pada kisaran 27 kilometer. Artinya musuh hanya memiliki waktu 28 detik untuk melacak, mendeteksi dan menembak jatuh Brahmos sebelum menghantam kapal.

NEXT

Kami sangat menghargai pendapat anda. Bagaimanakah pendapat anda mengenai masalah ini? Tuliskanlah komentar anda di form komentar di bagian bawah halaman ini.

administrator
Menyebarkan berita berita <a><b>Militer Indonesia</b></a> dari media media mainstream Asia dan Indonesia. Mendambakan Kekuatan Militer Indonesia menjadi salah satu yang disegani kembali di kawasan.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *