Bukan Hanya Jepang, Jerman dan Italia Juga Terjunkan Kapal Selam Mini di PD 2

Bukan Hanya Jepang, Jerman dan Italia Juga Terjunkan Kapal Selam Mini di PD 2

Kapal selam mini Ko-hyoteki milik Jepang yang terlibat pada penyusupan dan penyerangan di pelabuhan Sydney (Foto Wikipedia)

Ketika kita memikirkan”kapal selam mini” era Perang Dunia II (PD 2), maka yang paling menonjol adalah kapal selam mini Jepang. Tentu karena sepak terjang kapal midget Jepang yang memainkan peran dalam serangan terhadap Pearl Harbor dan pelabuhan Sydney di Australia meski itu tidak berlangsung sukses.

Sebenarnya Jerman dan Italia juga banyak menerjunkan kapal selam mininya selama era Perang Dunia Kedua.

Tak satu pun dari selam mini mampu menimbulkan korban besar seperti kapal selam lain yang berukuran besar. Beberapa kelemahan kapal selam mini adalah karena tidak memiliki kecepatan tinggi (salah satu kapal selam tercepat adalah milik Jerman dengan kecepatan tujuh knot), Kapal selam juga tidak memiliki daya tahan operasional yang lama dan persenjataan yang dibawapun juga terbatas.

Namun kapal selam mini memiliki beberapa kelebihan, seperti mudah menyusup dan menyelinap diselat yang sempit, sulitnya ditemukan dan sangat susah untuk dihancurkan.

Kapal selam midget juga lebih hemat bahan bakar, hanya membutuhkan personel yang sedikit untuk mengoperasikan, juga lebih mudah dan lebih cepat membangun kapal selam mini karena hanya membutuhkan material pembangun yang sedikit.

Kapal selam midget Jerman yang paling sukses adalah Seehund, yang memiliki kecepatan tertinggi tiga knot saat terendam. Mampu berenang sejauh 300 mil dan membawa dua torpedo. Seehund berhasil menenggelamkan kapal barang di pantai Great Yarmouth, tetapi hanya sedikit yang terlibat dalam peperangan karena dari 285 kapal selam mini, kurang dari separuhyang aktif.

Sementara lain dengan cerita dari kapal selam mini Italia. Kemampuan pasukan bawah air Italia layak menyombongkan diri sebagai yang terbaik karena kesuksesan serangan kapal selam mininya pada Perang Dunia II.

Pada 18 Desember 1941, tiga kapal selam torpedo manusia, yang kini menjadi versi dasar dari kendaraan bawah air ini, menyusup ke pangkalan Angkatan Laut Inggris di Alexandria, Mesir.

Pasukan Katak Italia, di bawah komando Luigi Durand de la Penne, menggunakan torpedo manusia untuk menempatkan ranjau-ranjau di kapal perang HMS King Elizabeth dan HMS Valiant, serta perusak Inggris dan kapal tanker Norwegia. Kedua kapal perang tersebut rusak parah – cukup membuatnya lumpuh selama berbulan-bulan.

De la Penne kemudian mendapat kehormatan Angkatan Laut Italia yang menjadi nama sebuah kapal perang Perusaknya.

We Are The Mighty

Kami sangat menghargai pendapat anda. Bagaimanakah pendapat anda mengenai masalah ini? Tuliskanlah komentar anda di form komentar di bagian bawah halaman ini.

administrator
Menyebarkan berita berita <a><b>Militer Indonesia</b></a> dari media media mainstream Asia dan Indonesia. Mendambakan Kekuatan Militer Indonesia menjadi salah satu yang disegani kembali di kawasan.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *