Militer.or.id : Berita Militer Indonesia dan Dunia

China Menerima Resimen Sistem S-400 Pertama

Militer.or.id – China Menerima Resimen Sistem S-400 Pertama.

Transport-Charging Unit (TZM) 22T6 untuk sistem rudal S-400 Rusia © Russian MoD via Wikimedia Commons

Militer.or.id – Dua kapal laut telah mengirim set resimen pertama sistem rudal anti-pesawat jarak jauh S-400 Triumf ke China. Peralatan yang sebelumnya rusak saat dikirim oleh kapal ketiga akan dikirimkan kepada pelanggan di musim panas, menurut sumber diplomatik-militer kepada TASS.

“Dua kapal telah mengirimkan set resimen pertama S-400 dari pelabuhan Ust-Lug, wilayah Leningrad, ke China dalam batas waktu yang ditetapkan oleh kontrak. Ini termasuk pos komando, stasiun radar, stasiun peluncur, peralatan sumber energi dan properti lainnya. Sistem ini tanpa dilengkapi peralatan yang ada di kapal ketiga”, kata sumber itu.

Sumber tersebut menyebutkan bahwa pekerjaan untuk pengiriman S-400 pesanan dari China masih terus berlanjut, dan peralatan yang hilang itu diharapkan akan dikirimkan kepada pelanggan pada musim panas.

Pada bulan Januari, Layanan Federal untuk Kerjasama Militer-Teknis melaporkan bahwa setelah badai menghantam di Selat Inggris, kapal ketiga terpaksa kembali ke pelabuhan pengiriman untuk pemeriksaan peralatan pendukung dan termasuk juga pada penilaian kerusakan di bawah berita asuransi yang ditentukan.

Kontrak dengan China

Pada November 2014, muncul kabar bahwa Rusia telah meneken kontrak dengan Cina untuk mengirimkan sistem rudal pertahanan udara jarak jauh S-400 Triumf, dan pada bulan November 2015, Kepala Kerja Sama Militer-Teknis Rusia, Vladimir Kozhin telah mengkonfirmasi penandatanganan kontrak tersebut.

China menjadi klien asing pertama untuk sistem rudal anti-pesawat tersebut. Pada Juni 2016, CEO Rostec, Sergey Chemezov melaporkan bahwa Angkatan Bersebjata China ini akan menerima sistem rudal S-400 tidak lebih awal dari tahun 2018.

S-400 Triumf adalah sistem rudal pertahanan udara jarak menengah dan jauh buatan Rusia yang dirancang untuk menyerang dan mengintai pesawat (termasuk kendaraan udara yang dilengkapi teknologi siluman) dan target udara lainnya dalam suatu kondisi serangan musuh yang intensif dan termasuk penanggulangan elektronika.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *