Turkish Aerospace Industries (TAI) telah melewati ambang batas signifikan lainnya dalam upayanya untuk memenuhi kebutuhan Indonesia akan kendaraan udara tak berawak yang dikendalikan oleh satelit, mid-altitude and long-endurance unmanned aerial vehicles (UAVs).
Dilansir dari laman A News (19/ 11), Perusahaan telah membuat penawaran untuk dua sistem yang terdiri dari enam kendaraan udara yang akan disediakan untuk Angkatan Udara Indonesia. Berkat fitur luar biasa dari UAV Anka besutan TAI dalam hal teknik, partisipasi industri dan biaya, raksasa pertahanan itu masuk dalam daftar pendek yang terdiri dari dua perusahaan yang dipilih dari antara empat pesaing.
Departemen Pertahanan Indonesia memulai proses pengadaan internasional pada 28 Juni untuk mendapatkan sistem UAV. TAI mengajukan penawaran pada 24 Agustus.
TAI mengadakan “Industrial Day” di Jakarta pada 14 Agustus selama proses persiapan. Pada acara tersebut, desain, produksi dan kemampuan integrator utama yang dilakukan perusahaan di berbagai platform dipindahkan ke perusahaan pertahanan dan kedirgantaraan Indonesia, dan negosiasi komprehensif diadakan dengan mereka untuk mencapai kerja sama industri yang ditargetkan.
Pada Pameran Pertahanan Indo 2018, yang diselenggarakan dari 7 November hingga 10 November di Jakarta, Anka berukuran nyata dipamerkan di antara sistem yang berpartisipasi dalam tender – yang oleh otoritas Indonesia ditafsirkan sebagai indikator yang sangat jelas dari kerja sama yang diinginkan dan pentingnya dikaitkan dengan tender.
Ada kemungkinan bahwa potensi kerjasama untuk berkembang di bidang kedirgantaraan, terutama UAV, di bawah kepemimpinan Anka di Indonesia, mungkin juga tercermin pada proyek-proyek lain di periode mendatang. Ini dianggap sebagai model bisnis yang positif, berjangka panjang, dan saling menguntungkan oleh pengambil keputusan Indonesia yang ingin mengurangi ketergantungan mereka pada pasar luar negeri dan menarik pasar global dengan mengembangkan industri mereka sendiri.
ANKA, UAV kelas Medium Altitude Long Endurance (MALE), yang mampu bekerja siang dan malam, pengintaian di semua cuaca, deteksi target/ identifikasi dan misi intelijen, yang menampilkan kemampuan penerbangan otonom termasuk lepas landas dan pendaratan otomatis.
Photo: Anka-S (shephard media)
Editor: ()
Kami sangat menghargai pendapat anda. Bagaimanakah pendapat anda mengenai masalah ini? Tuliskanlah komentar anda di form komentar di bagian bawah halaman ini.