Rusia dan India Sepakat Bangun 4 Frigate dan Transfer Teknologi

Rusia dan India Sepakat Bangun 4 Frigate dan Transfer Teknologi

Laksamana Makarov adalah frigate ketiga dari kelas Admiral Grigorovich. (Alexander Patrikeev – Own work via commons.wikimedia; https://commons.wikimedia.org/w/index.php?search=Admiral+Grigorovich-class+frigate&title=Special%3ASearch&go=Go#/media/File:24.07.18_Admiral_Makarov.jpg)

Moskow dan New Delhi menutup kesepakatan dengan empat guided-missile frigate Rusia untuk Angkatan Laut India. Kedua kapal perang itu akan dibangun di wilayah Kaliningrad Rusia, dan dua lagi akan dibangun di galangan kapal di Goa India.

Media Rusia melaporkan, sebagaimana mengutip para pejabat pertahanan, bahwa kesepakatan utama terdiri dari dua kontrak terpisah, dengan satu ditandatangani pada Selasa dan satu lagi berakhir bulan lalu.

Secara total, India akan mendapatkan empat frigat kelas Admiral Grigorovich. Kapal-kapal ini dirancang untuk menyerang semua jenis kapal musuh, serta kapal selam. Mereka dilengkapi dengan rudal jelajah Rusia 3M-54 Kalibr terbaru, dan mungkin menjadi tuan rumah helikopter serang.

Ketua dan Managing Director Shipyard Goa, Shekhar Mital, menjelaskan bahwa kontrak untuk dua kapal yang dibangun di Goa bernilai 500 juta USD, dan kapal akan siap pada 2026-2027. Laporan sebelumnya menunjukkan bahwa seluruh kesepakatan, bersama dengan dua frigate yang dibangun di Rusia, akan berjumlah 2,2 miliar USD.

Kedua negara telah menikmati hubungan militer yang kuat sejak zaman Soviet. Angkatan Laut India telah membeli banyak kapal perang Rusia selama bertahun-tahun, termasuk kapal induk satu-satunya ‘INS Vikramaditya’, sebuah proyek era Soviet, yang mengalami modernisasi menyeluruh di Rusia.

India telah mengoperasikan enam frigate kelas Admiral Grigorovich buatan Rusia. Paket pertama dari tiga kapal disampaikan pada awal 2000-an, dan paket kedua datang pada 2012-2013.

Dalam beberapa tahun terakhir, India mengalami kesulitan dalam mendapatkan peralatan militer Rusia karena risiko melanggar ketentuan Amerika Serikat, yang menargetkan negara-negara yang membeli senjata dari Rusia. Para pejabat AS mencoba menekan New Delhi agar membatalkan pembicaraannya untuk membeli sistem rudal pertahanan udara S-400 buatan Rusia. Tetapi, pejabat India menolak untuk membatalkan kesepakatan dan kontrak untuk lima S-400 yang akhirnya ditandatangani pada bulan Oktober.

Sumber: RT

Kami sangat menghargai pendapat anda. Bagaimanakah pendapat anda mengenai masalah ini? Tuliskanlah komentar anda di form komentar di bagian bawah halaman ini.

administrator
Menyebarkan berita berita <a><b>Militer Indonesia</b></a> dari media media mainstream Asia dan Indonesia. Mendambakan Kekuatan Militer Indonesia menjadi salah satu yang disegani kembali di kawasan.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *