Penerus Tornado Jerman Akan Ditetapkan Akhir Tahun Ini

Penerus Tornado Jerman Akan Ditetapkan Akhir Tahun Ini

Tornado, Jet tempur berkemampuan serang nuklir Angkatan Udara Jerman © Philipp Hayer via Wikimedia Commons

Militer.or.id – Kementerian Pertahanan Jerman diharapkan akan mengumumkan langkah-langkah selanjutnya pada akhir tahun dalam usahanya untuk mengganti armada 85 unit jet tempur Tornado usang yang akan menelan biaya hingga miliaran euro, seperti dilansir dari laman US News.

“Akan ada keputusan tahun ini”, kata juru bicara kemenhan, mengutip janji bulan Juli oleh Menteri Pertahanan Ursula von der Leyen untuk melanjutkan program pada tahun 2018 tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Sumber yang akrab dengan proses ini mengatakan bahwa kementerian itu kemungkinan akan mempersempit opsi jet pengganti potensial dari empat menjadi dua, yakni Typhoon yang dibangun oleh Airbus, BAE Systems Inggris dan Leonardo SpA Italia dan yang kedua kemungkinan besar adala F-35 buatan Lockheed Martin AS.

“Ini merupakan langkah lain dalam proses, bukan keputusan pengadaan yang sebenarnya”, kata salah satu sumber, mencatat bahwa Jerman terlebih dahulu harus mengalokasikan dalam anggaran pertahanan.

Von der Leyen lebih menyukai solusi Eropa, tetapi kementerian juga meninjau data yang diserahkan pada bulan April oleh pemerintah AS mengenai jet tempur F-35 dan F-15 dan F/A-18E/F.

Jet tempur Eurofighter Typhoon Angkatan Udara Jerman © Tim Felce via Wikimedia Commons

Tidak ada komentar yang segera tersedia dari Boeing atau Lockheed. Seorang juru bicara Airbus mengatakan, “Penting bagi proses itu untuk bergerak maju yang memungkinkan Angkatan Udara Jerman mulai pensiun dari jet Tornado pada 2025”.

Beberapa opsi telah dipelajari, termasuk membeli satu jenis jet untuk menggantikan jet Tornado, pembelian dua jenis jet tempur atau memperpanjang masa pakai Tornado.

Namun Kemenhan Jerman pada Agustus meminta penawar potensial jika mereka dapat mengirim pesawat tempur baru sebelum tanggal target awal 2025, sebuah sumber yang mengatakan merefleksikan meningkatnya kekhawatiran tentang biaya menjaga Tornado terbang lebih lama.

Kemampuan Nuklir

Faktor kuncinya adalah kemampuan jet baru untuk membawa dan mengirim bom nuklir. Jerman memang bukan kekuatan nuklir, tetapi menjadi tuan rumah beberapa hulu ledak nuklir AS di bawah kebijakan berbagi nuklir NATO dan telah mengoperasikan sejumlah Tornado yang dapat menggotong mereka.

Jet tempur F-35A Lightning II menjatuhkan bom GBU-12 yang dipandu laser di Utah Test and Training Range pada 25 Februari 2016. © U.S. Air Force via Wikimedia Commons

Sebuah proposal menyerukan Jerman untuk membeli 45 unit jet tempur siluman F-35 buatan Lockheed Martin untuk menggantikan armada Tornado mereka dan sekitar 75 unit Typhoon baru buatan Erofighter untuk menggantikan Tornado lainnya dimana batch pertama Typhoon akan dikirim antara 2023-2028.

Pembelian F-35 tentunya memungkinkan Jerman untuk menyimpan armada jet tempur campuran, suatu persyaratan dalam strategi militernya, sambil menghindari modifikasi mahal pada armada Eurofighter.

Ada 2 sumber mengatakan Jerman belum menugaskan studi tentang masalah sertifikasi yang diwajibkan oleh AS, yang mana itu bisa memakan waktu 12 hingga 18 bulan untuk menyelesaikannya. Untuk memperoleh sertifikasi nuklir dari AS atas Eurofighter pada akhirnya bisa menghabiskan lebih dari € 700 juta dan butuh waktu lebih dari 7 tahun.

Kami sangat menghargai pendapat anda. Bagaimanakah pendapat anda mengenai masalah ini? Tuliskanlah komentar anda di form komentar di bagian bawah halaman ini.

administrator
Menyebarkan berita berita <a><b>Militer Indonesia</b></a> dari media media mainstream Asia dan Indonesia. Mendambakan Kekuatan Militer Indonesia menjadi salah satu yang disegani kembali di kawasan.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *