TNI Siagakan 3 Kompi Pasukan di Timika

TNI Siagakan 3 Kompi Pasukan di Timika

Militer.or.id – TNI Siagakan 3 Kompi Pasukan di Timika.

ilustrasi : Prajurit TNI di Jayapura, Papua.

Timika – Jajaran TNI menyiagakan 3 kompi pasukan dari berbagai kesatuan di Timika, Papua, untuk mencegah terulangnya aksi anarkis yang dilakukan mantan karyawan PT Freeport Indonesia dan perusahaan subkontraktornya.

Komandan Ditrik Militer 1710 Mimika Letkol Inf Windarto pada Minggu 20-8-2017 di Timika, mengatakan semua satuan baik darat, laut, maupun udara siap membantu kepolisian untuk menghadapi aksi unjuk rasa yang berujung aksi anarkis oleh mantan karyawan Freeport dan perusahaan subkontraktornya.

“Kami siap apabila ada permintaan perkuatan pasukan dari pihak kepolisian. Sekarang ini pasukan baik darat, laut maupun udara, Brigif, Batalyon, dan Kaveleri semua sudah siap menunggu perintah,” ujar Letkol Inf Windarto.

Saat terjadi kerusuhan pada Sabtu 19-8-2017, siang hingga malam di Timika, TNI mengerahkan sekitar 8 satuan setingkat pleton (SST) pasukan untuk membantu pihak kepolisian mengamankan beberapa fasilitas strategis kepunyaan PT Freeport maupun perusahaan lainnya.

Pasukan TNI AD dari Kodim 1710 Mimika, Batalyon Infanteri 754 Eme Neme Kangasi dan Detasemen Kaveleri disiagakan di sekitar Terminal Bus Gorong-gorong, Check Point 28 samping Bandara Timika, Kantor PT Petrosea Jalan Cenderawasih dan Koramil Kuala Kencana.

Di samping itu, TNI masih menyiapkan pasukan cadangan satu SSK di Markas Brigade Infanteri 20 Ima Jaya Keramo Timika.

“Kami sudah sampaikan kepada semua satuan TNI di Timika agar satu komando. Ada juga pasukan yang bersiaga di markas satuan masing-masing sambil menunggu perintah,” ujar Letkol Inf Windarto.

Menurut Letkol Inf Windarto, cukup banyaknya jumlah pasukan yang ditempatkan di Koramil Kuala Kencana untuk mengantisipasi kemungkinan aksi unjuk rasa disertai tindakan pengrusakan dan pembakaran fasilitas kepunyaan Freeport oleh massa mantan karyawan berlanjut ke Kota Kuala Kencana.

Kota Kuala Kencana yang berjarak belasan kilometer dari Timika adalah pusat perkantoran PT Freeport dan perumahan para staf Freeport di wilayah dataran rendah Mimika selain Kota Tembagapura di wilayah dataran tinggi.

“Kami terus memantau perkembangan keadaan. Kalau memang masih ada pergerakkan massa, kami sudah siap,” kata Dandim Mimika Letkol Inf Windarto.

3 Orang Tersangka

Kapolda Papua Irjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan tiga dari 14 mantan karyawan PT Freeport Indonesia yang diperiksa intensif terkait insiden tindak pidana kekerasan pada Sabtu (19/8/2017), telah berstatus tersangka kasus perusakan.

“Dari 14 orang yang diamankan, tiga orang sudah ditetapkan sebagai tersangka,” kata Irjen Boy Rafli, ketika dihubungi Antara dari Jayapura, Minggu, 20/8/2017..

Sedangkan 11 lainnya yang keseluruhan merupakan mantan karyawan Freeport masih didalami penyidik, namun masih ditahan di Polres Mimika.

Irjen Pol Boy mengatakan pemeriksaan terhadap 11 mantan karyawan Freeport itu masih terus dilakukan, dan tidak tertutup kemungkinan jumlah tersangka akan bertambah.

“Ketiga mantan karyawan Freeport yang sudah ditetapkan sebagai tersangka dan akan dikenakan pasal 170 KUHP (mengatur tentang sanksi hukum bagi para pelaku kekerasan terhadap orang atau barang di muka umum),” ujar Boy di Timika, Kabupaten Mimika, Papua.

Kerugian Freeport

PT Freeport Indonesia mengalami kerugian hingga tiga juta dolar AS akibat aksi perusakan massa mantan karyawan Freeport pada Sabtu (19/8/2017) di beberapa titik di Timika, Papua.

“Hari ini masih diinventarisasi berapa kerusakan kita, itu kalau tidak salah angkanya mencapai tiga juta lebih dolar AS atau setara dengan Rp 42 miliar,” kata Executive Vice Presiden (EVP) PT Freeport Indonesia, Sony Prasetyo di Timika, Minggu.

Kerugian tersebut mencakup semua aset termasuk kendaraan milik perusahaan maupun milik karyawan Freeport yang ada dicek poin 28, gorong-gorong dan Petrosea.

“Infrastruktur juga telah kami inventarisasi seperti sistim IT dan X-ray yang ada di gorong-gorong hancur semua dan itu mahal juga,” ujarnya.

Pada Sabtu (19/8/2017) petang hingga malam, ratusan karyawan mogok menyerbu Check Point 28, samping Bandara Mozes Kilangin Timika, kemudian membakar empat mobil gardu listrik, dan merusak pos sekuriti. Massa juga merusak puluhan sepeda motor yang diparkir sekitar pos sekuriti Check Point 28. Dirilis Antara 20 Agustus 2017.

administrator
Menyebarkan berita berita <a><b>Militer Indonesia</b></a> dari media media mainstream Asia dan Indonesia. Mendambakan Kekuatan Militer Indonesia menjadi salah satu yang disegani kembali di kawasan.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *