Foto-foto yang diyakini diambil di Gurun Negev Israel dan diunggah di Twitter, menunjukkan tiruan sistem rudal permukaan ke udara Osa dan Kub / Kvadrat yang dirancang Soviet dan diduga digunakan Angkatan Udara Israel selama pelatihan.
Untuk diketahui Uni Soviet memasok Osa dan Kvadrat ke Suriah. Oleh NATO dua senjata ini dikenal dengan kode SA-8 dan SA-6. IDF belum mengomentari klaim tersebut, dan foto-foto yang diunggah belum diverifikasi.
didn’t know that – beside Russia – Israel is using inflatable SAM dummy’s too!
SA-8 & SA-6 seen at a test range in the Negev.
Together with a truck dressed up as a Pantsir 🙂
Wonder why they are doing this in times when you aim at such stuff with stand of weapons… pic.twitter.com/j75icCAFvg— rambo54 (@reutersanders) November 11, 2018
SA-6 digunakan selama Perang Yom Kippur pada Oktober 1973 antara Israel dan koalisi negara-negara Arab, yang dipimpin oleh Suriah dan Mesir. Suriah mampu menggunakan pertahanan udara ini untuk menembak jatuh lebih dari 60 pesawat tempur Israel dari berbagai jenis.
Pada tahun 1982 Israel menyerbu Lebanon dan Suriah mengerahkan lebih dari 30.000 pasukan, 400 tank dan 19 sistem Osa di Lembah Bekaa untuk mengusir serangan IDF.
Namun Osa Suriah saat itu tidak banyak berguna dan hanya menembak satu F-4 Israel. Soviet beralasan Suriah belum menguasai senjata yang belum lama diterima tersebut.
Saat ini, sistem SA-8 dan SA-6 dianggap usang, tetapi mereka masih tetap beroperasi dengan Tentara Suriah.
Laporan tentang latihan Israel itu muncul hanya beberapa hari setelah Menteri Urusan Yerusalem Israel dan Menteri Perlindungan Lingkungan Hidup Ze’ev Elkin mengatakan bahwa pengiriman sistem pertahanan udara S-300 Rusia ke Suriah adalah kesalahan besar dan Tel Aviv akan menyerang mereka jika mereka digunakan untuk membidik jet Israel.
“Dengan mengirimkan senjata-senjata ini ke Suriah, Rusia memikul tanggung jawab parsial untuk penggunaannya. Biasanya, Israel bereaksi terhadap serangan di wilayahnya dan pesawatnya tidak melalui demarkasi internasional, tetapi dengan tindakan praktis. Tindakan tidak diragukan lagi akan terjadi, [serangan] harus terjadi, terhadap peluncur yang digunakan untuk menyerang wilayah Israel atau pesawat Israel, “katanya.
Pada awal Oktober, Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan telah menyelesaikan pengiriman 49 unit sistem pertahanan udara S-300 ke Suriah untuk meningkatkan keamanan pasukan Rusia. Keputusan itu dibuat pada akhir September setelah pesawat Il-20 Rusia jatuh karena rudal Suriah yang ditujukan untuk menyerang jet tempur Israel.
Kami sangat menghargai pendapat anda. Bagaimanakah pendapat anda mengenai masalah ini? Tuliskanlah komentar anda di form komentar di bagian bawah halaman ini.