Seperti halnya negara lain, Rusia juga memiliki pasukan elite yang memiliki kemampuan lebih dibandingkan dengan pasukan regular. Spetsnaz, adalah sebuah unit pasukan khusus yang mendapat tugas untuk menyelesaikan misi sulit dan berisiko tinggi di wilayah musuh.
Spetsnaz lahir ketika setelah Perang Dunia II. Pemerintah Soviet pada tahun 1950 memerintahkan pembentukan unit yang sangat khusus yang bisa disebarkan dengan cepat dan mengambil misi tinggi. 24 Oktober tahun itu juga Pasukan Khusus Spetnaz terbentuk.
Personel pertama pasukan khusus ini dipilih dari unit pengintaian militer. Sebanyak 46 kompi pertama dibentuk dengan anggota masing-masing 120 personel dibentuk pada 1 Mei 1951.
Tujuan mereka adalah untuk mengatur dan melakukan pengintaian, serta beroperasi di belakang musuh dan menghancurkan serangan senjata atom dan fasilitas penting lainnya.
Unit baru ini juga bertugas melakukan tindakan sabotase, menciptakan unit pemberontak (proxy), serta mencari dan menetralkan penyabotase.
Unit Spetsnaz melakukan misi baik di masa perang dan masa damai, khususnya selama situasi internasional memburuk dan selama keadaan darurat di dalam dan di luar Rusia.
Grup Alfa berpartisipasi dalam kampanye Afghanistan, menyerbu Istana Kepresidenan Tajbeg pada 27 Desember 1979.
Gambar ini telah sangat melegenda. Foto menunjukkan salah satu prajurit menyelamatkan bayi dari teroris yang ditangkap pada tahun 2004 di sebuah sekolah di kota Beslan Rusia dan membebaskan lebih dari 1.100 orang sandera.
Seorang tentara pasukan khusus Rusia membawa rekannya terluka sementara dua tentara dan dua perempuan berlindung di balik sebuah APC selama operasi penyelamatan di sekolah Beslan ini, Ossetia Utara, 3 September 2004.
Pasukan Spetsnaz merupakan pasukan elite Rusia. Mereka menyelesaikan tugas-tugas di luar kemampuan unit lainnya.
Fitur utama dari pasukan khusus Rusia adalah ukuran mereka relatif kecil, pelatihan yang sangat baik, keterampilan senjata, kemampuan untuk menggunakan perangkat keras militer, dan penguasaan semua medan.
Mereka mampu beroperasi setiap saat di kondisi cuaca apapun. Selain itu mereka berani dan mengandalkan kejutan, inisiatif, kecepatan, dan koordinasi.
Anggota Unit dilatih untuk melakukan misi rahasia di wilayah musuh, menangani berbagai senjata, mengemudi kendaraan, terlibat dalam seni bela diri dan menangani bahan peledak.
Unit Spetznaz dilengkapi dengan senjata dan perangkat keras militer yang paling canggih, termasuk kendaraan udara tak berawak, sistem pengintaian tempur yang dikendalikan dari jarak jauh, perangkat night-vision dan banyak lainnya.
Untuk masuk ke jajaran Spetsnaz, seorang tentara harus lulus tes yang di luar batas-batas kemampuan manusia. Melakukan 25 pull-up hanya menjadi salah satu persyaratan dasar. Tapi sifat inti Spetsnaz adalah stamina ekstrim dan kemampuan menempuh perjalanan jarak yang jauh dengan beban penuh.
Saat ini, sebagian besar unit Spetznaz beranggotakan prajurit kontrak. Ketika prajurit baru bergabung dengan Spetsnaz, instruktur memiliki dua frase untuk mereka: “Saya merasa bangga padamu” dan “Saya merasa kasihan pada Anda” – yang berarti berada di unit khusus adalah kehormatan tetapi juga tantangan besar.
Untuk menjadi Spetsnaz, seorang prajurit harus mendapatkan baret warna merah marun melalui tes yang ketat di mana kesalahan dapat dengan mudah menggagalkan mereka.
Pertama, seorang tentara melakukan perjalanan 12 kilometer di medan berat dengan senjata dan beban berat. Kemudian dilakukan serangan mendadak secara terus-terusan.
Setelah itu bergerak menuruni bangunan lima lantai.
Kemudian ia harus menunjukkan kemampuan akrobatik dan bela diri.
Akhirnya, bertarung dengan empat anggota Spetsnaz berpengalaman dalam pertempuran 12 menit.
Jika ia berhasil tetap berdiri, dia menang. Maka baret merah marun adalah hadiahnya – prajurit berlutut, mencium penutup dan bergabung dengan barisan elit.
Sumber: Sputnik
Kami sangat menghargai pendapat anda. Bagaimanakah pendapat anda mengenai masalah ini? Tuliskanlah komentar anda di form komentar di bagian bawah halaman ini.