Pentagon kembali menegaskan pengiriman pertahanan udara S-300 Rusia di Suriah tidak berdampak pada operasi mereka di negara tersebut.
“Tidak [berdampak] dalam operasi kami,” kata juru bicara Departemen Pertahanan Amerika Eric Pahon kepada Sputnik Selasa 20 November 2018.
Namun Pahon memperingatkan bahwa menambahkan lebih banyak sistem persenjataan di Suriah akan dapat membahayakan militer yang beroperasi di daerah itu dan menyebabkan risiko bagi pesawat sipil yang memasuki daerah tersebut.
“Setiap senjata tambahan [dikirim] ke Suriah hanya berfungsi untuk meningkatkan situasi pada titik ini,” kata Pahon.
“Kita perlu mengadakan diskusi diplomatik untuk mengakhiri konflik di Suriah timur, dan kita perlu mendukung proses yang dipimpin Jenewa untuk mencapai penyelesaian konflik itu. Dengan menambah lebih banyak persenjataan dan lebih banyak sistem, yang hanya mempersulit situasi di titik ini.”
Pahon menegaskan kembali bahwa misi Amerika Serikat di Suriah tetap tidak berubah. “Kami tetap fokus pada kekalahan ISIS,” kata Pahon.
Pada tanggal 2 Oktober, Rusia menyelesaikan pengiriman sistem S-300 ke Suriah. Langkah itu diumumkan setelah pesawat militer Il-20 Rusia jatuh pada 17 September oleh rudal yang diluncurkan oleh sistem pertahanan udara S-200 Suriah untuk menargetkan pesawat F-16 Israel yang melakukan serangan udara di Latakia.
Kami sangat menghargai pendapat anda. Bagaimanakah pendapat anda mengenai masalah ini? Tuliskanlah komentar anda di form komentar di bagian bawah halaman ini.