Militer.or.id – Rudal Hantam Area Bandara Damaskus, Diduga Serangan Israel.
Beirut – Pesawat Israel dilaporkan telah menembakkan dua rudal ke dekat Bandara Damaskus, yang menargetkan sebuah fasilitas amunisi milik Hizbullah Libanon, menurut sebuah stasiun TV Lebanon Al Mayadeen, yang mengutip dari sebuah sumber “informasi” dan berbagai laporan media sosial di halaman web pro-Syria, ujar RT.com, 22/9/2017.
Pasukan Israel dilaporkan telah melakukan serangan dari luar perbatasan Suriah pada hari Jumat, menurut Al Mayadeen. Dikatakan serangan tersebut menyebabkan kebakaran, tanpa korban jiwa atau gangguan di Bandara Internasional Damaskus.
Confirmed: #Israeli Airforce conducted 3 Airstrikes over international #Damascus airport, no casualties so far, air-defense downed a drone.
— Majd Fahd ?? (@Syria_Protector) September 21, 2017
Al-Mayadeen tidak merinci laporan dalam sekilas beritanya itu. Juru bicara militer Israel menolak menanggapi laporan serangan udara tersebut, dengan mengatakan tidak akan menanggapi laporan semacam itu.
#UPDATE Israeli strikes hit a weapons depot by Damascus airport overnight, targeting a Hezbollah warehouse: monitor https://t.co/nIVKGVYmNY pic.twitter.com/176PzE8X7E
— AFP news agency (@AFP) September 22, 2017
Gambar yang diduga menunjukkan saat serangan terjadi muncul secara online di media sosial Arab dan Ibrani.
Pada awal bulan ini, tentara Suriah melaporkan serangan udara Israel di sarana militer di provinsi Hama, Suriah.
Israel mengatakan telah menyerang konvoi senjata militer Suriah dan sekutu Hezbollah yang didukung Iran hampir 100 kali dalam lima tahun terakhir.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, yang memantau perang saudara Suriah, mengatakan bahwa serangan pada awal bulan ini terjadi di fasilitas Scientific Studies and Research Center, yang disebut sebuah lembaga yang Amerika Serikat sebagai produsen senjata kimia Suriah.
Pemerintah Suriah membantah menggunakan senjata kimia. Pada 2013, Suriah berjanji menyerahkan senjata kimia, yang menurut pemerintahnya telah dilakukan. (RT.com / Reuters).