Militer.or.id – Masalah Kualitas “Mur”, US Army Stop Kiriman AH-64E.
Militer.or.id – Angkatan Darat AS (US Army) telah berhenti menerima pengiriman helikopter serang AH-64E Apache Guardian dari Boeing karena layanan ini tak yakin dengan daya tahan yang dianggap sebagai “keselamatan kritis”, yang telah dipelajari oleh Defense News.
“Kami stop pengiriman helikopter AH-64 baru karena paket mur yang kami yakini benar-benar mencurigakan”, menurut Brigadir Jenderal Thomas Todd, pejabat eksekutif program AH-64 untuk penerbangan angkatan darat AS.
Sebagai bagian dari inspeksi keselamatan atau safety inspection US Army pada armada, layanan itu menetapkan “tidak senang” dengan kinerja mur di lingkungan pantai yang parah dan melihat adanya korosi karena iklim dan tekanan, menurut Todd.
Mur itu menahan baut yang sangat besar, termasuk baling-baling rotor helikopter dan karena itu merupakan persyaratan keamanan utama, Todd menjelaskan.
Sementara Boeing telah memulai usaha pengemasan ulang mur sejak enam bulan lalu, US Army memutuskan untuk tidak menerima pengiriman model AH-64 varian E pada bulan Februari, menurut keterangan Todd.
Pada bulan Maret, US Army mengatakan kepada Boeing bahwa mereka akan berhenti menerima helikopter secara permanen sampai perusahaan mulai memproduksi “mur” yang baru dan lebih baik.
Boeing dan Angkatan Darat butuh waktu untuk mengetahui penyebab sebenarnya dari korosi dan keausan yang agresif pada murnya. Tapi penyebab telah diidentifikasi dan Angkatan Darat telah menyetujui desain ulang, dan Boeing akan memberikan mur baru setelah pengujian desain baru dimulai pada musim panas, kata Todd.
Negara-negara yang telah membeli atau memesan helikopter AH-64E Apache Guardian adalah India, Indonesia, Qatar, Arab Saudi, Korea Selatan dan Taiwan.
Pada bulan Desember 2017 lalu Militer.or.id telah mewartakan bahwa TNI-AD telah menerima 3 (tiga) unit helikopter AH-64E Apache Guardian yang pertama kali disetujui oleh Departemen Luar Negeri AS pada akhir 2015.
Jakarta secara resmi meneken kesepakatan tersebut saat Departemen Pertahanan AS memberikan pesanan senilai $ 296 juta kepada Boeing untuk memproduksi helikopter AH-64E.
Sementara itu, dilansir dari Kompas.com, pengiriman helikopter dilaksanakan dalam 2 gelombang, yakni 3 unit pertama dikirim menggunakan pesawat C-17 Globe Master ke Pangkalan Udara Utama TNI AD Ahmad Yani, Semarang, pada hari Senin, 18 Desember 2017.
Lima unit berikutnya akan dikirim dengan kapal laut dan diperkirakan tiba di Semarang pada bulan Maret 2018. “Tiga unit pertama dikirim dengan pesawat C-17 Globe Master dan tiba di Pangkalan Udara Utama TNI AD Ahmad Yani tanggal 18 Desember 2017,” ujar Wakil Komandan Pusat Penerbangan Angkatan Darat (Puspenerbad) Brigjen Eko kepada Kompas.com.
Sehubungan dengan permasalahan paket “mur” pada helikopter AH-64E yang juga di pesan oleh TNI-AD, untuk saat ini Militer.or.id belum memiliki informasi lebih lanjut, apakah masalah serupa juga terjadi pada helikopter pesanan TNI, terlebih lagi sebagian besar wilayah RI berupa lautan yang bisa mengakibatkan korosi.