Militer.or.id – Indonesia Butuh 28 Tahun, untuk Ikut Skenario Pitch Black.
Malang, Komandan Lanud Iswahjudi Marsma TNI Samsul Rizal, S.IP. M.Tr (Han) 24/7/2018 memimpin upacara keberangkatan dan mengecek kesiapan 8 flight F-16 C/D Block 52ID beserta crew yang akan mendukung latihan terbesar Angkatan Udara Australia “Pitch Black” 2018 yang akan berlangsung hingga tanggal 17 Agustus 2018 mendatang, dirilis situs TNI AU, 26/7/2018.
“Indonesia utuk ikut dalam skenario latihan Pitch Black membutuhkan waktu 28 tahun. Keikutsertaan TNI AU dalam latihan bersama “Pitch Black” yang merupakan ajang latihan dua tahunan yang diselenggarakan AU Australia (RAAF) di Kawasan Utara Negeri Australia, sekaligus bukti bahwa Indonesia sudah dianggap mampu dan sejajar dengan angkatan udara negara-negara lain serta menjadi tolok ukur profesionalisme Angkatan Udara dalam mengawaki alutsista”, tegas Danlanud.
Panjangnya penantian Indonesia untuk ikut dalam scenario ini dikarenakan pihak Australia hanya melibatkan Angkatan udara yang benar benar masuk kreteria modern alutsista, memenuhi SOP yang baik Profesional dan Safety.
Sejak Pitch Black tahun 1981 diadakan keikutsertaan Indonesia dimulai tahun 1990-an namun masih sebagai observer, selanjutnya baru tahun inilah Indonesia melibatkan pesawat terbanyak sepanjang keikutsertaanya.
Pada latihan kali ini Skadron udara 3 yang dipimpin oleh Letkol Pnb Gusti Made Yoga “barong” Ambara memberangkatkan 87 personel dan 6 peninjau dari Mabesau. Keberangkatan mereka menuju Darwin Australia dilepas hari Selasa pukul 11.20 wib. dengan didahului berangkatnya ground crew dengan mengunakan pesawat Hercules A-1327 dari Skadron 31. Menurut Rencana rombongan pendukung akan mengunakan 3 Hercules.
Keberangkatan pesawat F 16 ke Australia dilepas dengan kehadiran ratusan siswa dari SMA 3 Taruna Angkasa dan SMK Penerbangan Angkasa. Lambaian bendera merah putih ditangan sebagai kebanggaan sebagai simbul melepas duta bangsa. Di Pitch Black 2018, sudah mengunakan F-16 Block52ID TNI AU akan unjuk kebolehan dengan jet tempur lain, diantaranya Australia yang menjagokan F/A-18 E/F Super Hornet, E/A-18 Growler, dari Singapura mendatangkan F-16 C/D dan F-15SG, Perancis mendatangkan Rafale, Malaysia membawa F/A-18D Hornet, Thailand dengan jet tempur Gripen, dan Marinir AS yang mengusung F/A-18 C/D Hornet pesawat yang ikut serta di Pitch Black 2018.
Guna kesiapan latihan bersama, Komandan Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi Letkol Pnb Gusti Made Yoga Ambara menyebutkan menggelar latihan rutin dengan menggunakan delapan pesawat tempur F-16, yang diawaki oleh 12 orang penerbang tempur dan dilaksanakan sebanyak 12 kali penerbangan diatas ketinggian 50 ribu feet, dengan area di wilayah udara Madiun, Ngawi, Magetan, dan Pacitan,” tegasnya sebagai bentuk pematangan sebelum menuju ke Australia, kali ini dilaksanakan latihan pertempuran Air Combat Tactic (ACT) 4v2 mengingat pada gelaran “Pitch Black” nantinya intensitas latihannya sangat tinggi.