Militer.or.id – Setelah beredarnya laporan dari US Army yang mengindikasikan bahwa Tiongkok memanfaatkan dua gedung hotel sebagai markas besar untuk menjalankan aksi peretasan, Beijing balik menuduh Washington melakukan “tuduhan tidak berdasar” dan meminta agar AS menjelaskan aktivitas mata-mata yang mereka lakukan selama bertahun-tahun.
Akhir pekan lalu, media Amerika Serikat ramai-ramai mengutip laporan terbuka yang diterbitkan oleh Detasemen Studi Asia milik US Army mengenai keberadaan detasemen 4PLA, salah satu unit intelijen di Kementerian Pertahanan Tiongkok. Menurut laporan tersebut, 4PLA memanfaatkan hotel Jintang dan Seasons di Beijing sebagai markas operasinya.
Namun, laporan tersebut langsung dibantah secara keras oleh Kemenhan Tiongkok. Mereka menyangkal adanya penggunaan hotel di Distrik Haidian Beijing yang dipakai sebagai sarang untuk melakukan misi mata-mata di dunia maya.
“Militer Tiongkok tidak pernah mendukung aksi peretasan dalam bentuk apapun, dan pemerintah Tiongkok selalu bersikap tegas dalam menentang dan menindak aktivitas kriminal semacamnya sesuai dengan hukum, termasuk serangan terhadap jaringan,” ungkap Kemenhan Tiongkok dalam pernyataan resminya.