Militer.or.id – Kapal Selam Rusia Ini, Tak Perlu Isi Ulang Bahan Bakar.
Militer.or.id – Tidak hanya memiliki misil yang dapat terbang jauh, kini Rusia juga memiliki kapal selam yang dapat melakukan perjalanan ke seluruh dunia tanpa perlu mengisi ulang bahan bakar, dirilis situs Russia Beyond, 29-8-2018.
Rusia telah meluncurkan dua kapal selam nuklir baru generasi keempat, Yasen dan Borei yang dapat mengarungi lautan dunia tanpa perlu mengisi ulang bahan bakar. Yang mengembangkan dan merancang kapal selam ini adalah Rosatom, perusahaan negara Rusia yang memproduksi mesin nuklir dan instalasi operasi militer dan nonmiliter dalam negeri.
Pada awal 2017, mereka menyelesaikan tes inti reaktor nuklir dan pada 7 Agustus 2018, informasi tentang tes ini dipublikasikan dalam laporan tahunan perusahaan. Inti reaktor nuklir, di mana reaksi berantai terkendali berlangsung, adalah pusat reaktor yang mengandung bahan bakar nuklir.
Kegunaannya
Pertama, penemuan ini memiliki manfaat ekonomi. Bayangkan jika Anda punya mobil yang bisa melakukan perjalanan di seluruh dunia tanpa perlu membuat satu pemberhentian pun di pom bensin. Enak, bukan?
Sebelumnya, Anda harus “charge” semua kapal selam nuklir setiap 5 hingga 10 tahun sekali dengan membongkar kapal selam, mencopot mesin nuklir, menempatkan mesin dalam wadah timah tertutup, membuang bahan bakar nuklir bekas, dan memasukkan reaktor nuklir baru.
Proses rumit ini dilakukan oleh salah satu unit tempur utama Rusia dan membutuhkan biaya jutaan rubel. Oleh karena itu, desain baru ini akan memungkinkan Rusia untuk mempertahankan senjata yang paling canggih dengan biaya rendah.
Di mana lagi reaktor ini akan digunakan? Pada awal Maret, Presiden Rusia Vladimir Putin menunjukkan senjata baru negara ke dunia: sebuah misil yang menggunakan mesin nuklir “abadi”.
Ini adalah misil jelajah yang dapat mengelilingi dunia berkali-kali dan menyerang setiap kelompok musuh atau teroris, bahkan jika mereka mencoba bersembunyi di Antartika. “Kami telah mulai mengembangkan jenis senjata strategis baru yang tidak menggunakan lintasan penerbangan balistik sama sekali, yang artinya tidak ada sistem pertahanan misil di dunia yang mampu menahannya,” kata Putin.
Dmitry Safonov, mantan koresponden militer di harian Izvestia, mengatakan kepada Russia Beyond bahwa misil baru ini menyerupai misil X-101 Rusia dan misil Tomahawk Amerika yang terkenal. “Kenyataannya, misil baru ini telah dilengkapi sebuah perangkat kecil bertenaga nuklir, yang secara drastis dapat meningkatkan jangkauan terbangnya senjata baru ini,” tambahnya.
Selain itu, misil ini dapat terbang rendah dan tenang. Dalam artian, sekalinya ditembakkan ke arah target, misil ini melaju dengan kecepatan supersonik yang tidak dapat dideteksi oleh sistem pertahanan misil modern, seperti ditekankan oleh Putin.
“Jangkauan terbangnya tidak pasti, sehingga ia dapat mengubah lintasan di tengah penerbangan. Seperti yang Anda pikirkan, ini memang yang pertama untuk jenisnya. Di masa depan ia bisa saja digunakan, tetapi sementara itu orang-orang kami masih akan membuat penemuan lain,” jelas Putin.